ABSTRAK

TRANSFORMASI BUDAYA GOTONG ROYONG DI ERA GLOBALISASI: STUDI KASUS PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DI PULAU BAWEAN PROVINSI JAWA TIMUR

Nama                        : Ainun Nafisah

NIM                          : 16040254027

Program Studi           : S-1 Jurusan Pendidikan Moral Pancasila Dan  Kewarganegaraan

Fakultas                    : Ilmu Sosial Dan Hukum

Nama Lembaga          : Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing               : Prof. Dr. Sarmini, M.Hum

Pada era globalisasi segala sesuatu berubah termasuk kebudayaan, diberbagai daerah di Indonesia telah mengalami pergeseran kebudayaan oleh karena itu dapat diduga bahwa di Pulau Bawean juga terjadi perubahan termasuk pada budaya gotong royong. Perubahan kebudayaan dapat terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah masuk ke Pulau Bawean. Kemudahan mengakses informasi dari luar pada masyarkat Bawean dapat menghasilkan ide-ide baru yang mendorong kebudayaan pada masyarakat bawean ikut berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan transformasi bentuk gotong royong dalam kegiatan Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada masyarakat Pulau Bawean di era globalisasi dan Untuk mendeskripsikan transformasi partisipasi gotong royong pada masyarakat Pulau Bawean terhadap budaya gotong royong dalam kegiatan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di era globalisasi. Penelitian  ini  menyajikan  serangkaian  perubahan bentuk gotong royong dan bentuk partisipasi gotong royong yang terjadi pada masyarakat Pulau Bawean di era globalisasi. Perubahan-perubahan tersebut dicermati dari perspektif teori Roy Bhaskar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menurut perspektif Sugiono. Desain penelitian ini adalah desain penelitian Studi Kasus. Subjek penelitian adalah Individu yang terlibat dalam kegiatan gotong royong dalam kegiatan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Infoman dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Sementara itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat serangkaian bentuk gotong royong yang mengalami pengulangan kembali dari warisan nenek moyang dan terdapat satu bentuk partisipasi yang mengalami transformasi. Pertama perubahan budaya gotong royong yang mengalami reproduksi ditemukan dalam sub Indikator diantaranya: (1) konsep gotong royong: mulai dari kegiatan dalam upaya membantu kepentingan desa, bekerja bersama tanpa imbalan, sampai pada membangun kekompakan dan solidritas sosial. (2) Implementasi Gotong royong: Membersihkan lingkungan desa, gotong royong membangun lapangan dan panggung, (3) Partisipasi aktif: partisipasi tenaga, partisipasi konsumsi, (4) Partisipasi pasif: tidak menganggu dan tidak ikutserta, tidak mendukung dan tidak ikutserta, tidak mendukung dan ikutserta. Kedua, perubahan budaya gotong royong yang mengalami transformasi adalah, Partisipasi aktif: partisipasi ide. Perubahan partisipasi ide ini mendorong pemerintah desa balikterus menjadi lebih demokratis

Kata Kunci: Gotong royong, Transformasi, Reproduksi

CULTURAL TRANSFORMATION OF GOTONG ROYONG IN THE GLOBALIZATION ERA: A CASE STUDY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA'S INDEPENDENCE DAY IN THE BAWEAN ISLAND OF EAST JAVA PROVINCE

Nama                        : Ainun Nafisah

NIM                          : 16040254027

Program Studi           : S-1 Jurusan Pendidikan Moral  Pancasila Dan Kewarganegaraan

Fakultas                    : Ilmu Sosial Dan Hukum

Nama Lembaga         : Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing              : Prof. Dr. Sarmini, M.Hum

In the era of globalization everything has changed including culture, in various regions in Indonesia has experienced a cultural shift, therefore it can be assumed that in Bawean Island there have also been changes including the mutual cooperation culture. Cultural changes can occur because the development of science and technology has entered Bawean Island. The ease of accessing information from outside the Bawean community can produce new ideas that encourage the culture of the Bawean community to change. The purpose of this research is to describe the transformation of the forms of mutual cooperation in the activities of the Republic of Indonesia Independence Day commemoration in the era of globalization and to describe the transformation of mutual cooperation participation in the Bawean Island community towards mutual cooperation in the activities of the Independence Day of the Republic of Indonesia in the era of globalization. . This study presents a series of changes in the forms of mutual cooperation and forms of mutual cooperation that occurred in the Bawean Island community in the era of globalization. These changes are examined from the perspective of Roy Bhaskar's theory. This study uses a qualitative approach according to Sugiono's perspective. This research design is a case study research design. Research subjects were individuals who were involved in mutual cooperation activities in commemoration of the Republic of Indonesia's independence day. Infoman was chosen using purposive sampling technique. Meanwhile, the data collection techniques used were in-depth interviews and documentation.

The results showed that there was a series of forms of mutual cooperation that experienced repetition of the ancestral heritage and there was a form of participation that underwent transformation. The first change in the culture of mutual cooperation that experienced reproduction was found in sub-indicators including: (1) the concept of mutual cooperation: starting from activities in an effort to help the interests of the village, working together without compensation, to building cohesiveness and social solidarity. (2) Implementation of mutual cooperation: Clean up the village environment, mutual cooperation to build the field and stage, (3) Active participation: labor participation, consumption participation, (4) Passive participation: not disturbing and not participating, not supporting and not participating, not supporting and participate. Second, the transformation of mutual cooperation culture that underwent transformation was, Active participation: participation of ideas. The change in the participation of this idea has encouraged the village government to continue to be more democratic.

Keywords            : Gotong royong, Transformation, Reproduction