Berdasarkan permasalahan yang terjadi di SMA Terbuka 19 Surabaya yang merupakan hasil dari observasi awal oleh peneliti ialah diperlukannya media pembelajaran yang dapat digunakan secara mandiri di jam luar sekolah. Hal tersebut dibuktikan dengan melihat minimnya jam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa SMA Terbuka dan banyaknya materi yang harus diterima siswa. Dengan munculnya kendala tersebut, maka adanya pengembangan media E-Modul berbabsis androisd ini bisa menjadi solusi untuk permasalahan tersebut. Media E-modul berbasis android ini bersifat interaktif yang sesuai dengan konsep pembelajaran mandiri yaitu meminimalisisr bantuan drai orang lain (guru). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dang angket. Jenis data yang diperoleh berupa jenis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis validasi ahli materi diperoleh presentase 75%, ahli media dengan presentase 93%, ahli desain pembelajaran dengan presentase 100%, uji coba perorangan 66%, uji coba kelompok kecil 75% serta uji coba kelompok besar 81%. Berdasarkan hasil presentase tersebut termasuk kriteria sangat layak sehingga media E-Modul materi Dinamika Litosfer dinyatakan layak. Sedangkan hasil uji t dengan melakukan pre test dan post test diperoleh hasil sebesar 2,446 yang kemudian dicocokkan dengan 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan 5% dan d.f=58, sehingga diperoleh 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2,001. Sehingga 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 2,446 > 2,001. Maka penggunaan media E-Modul dapat dikatakan sudah efektif.
Kata Kunci : Pengembangan, E-Modul Berbasis Android, SMA Terbuka
Based on the problem in SMA Terbuka 19 surabaya, which was the result of an initial observation by researchers, was the need for a learning media that could be used on its own outside hours. This is evidenced by the lack of hours of SMA Terbuka activities and the amount of material a student must receive. With that problem presented, the development of the media androisd engine module could be the solution to the problem. The android's interactive modules are in keeping with the independent learning concept of minimizing the help of others (teachers). The development model used is the addie development model (analysis, design, development, implements, evaluation). The method used in data collection is the dang angket interview. The kind of data obtained is kind of qualitative and quantitative data. The validation analysis of the material expert is obtained by 75% percentages, a media expert with a 93% presentation, a 100% percentile learning design expert, an individual 66% trial, a small group trial 75% and a large group trial 81%. Based on those percentages including criteria are so viable that the media e-module material dynamics is feasible. Whereas the t test results by conducting a test and a post test came with a 2.446 result that was then matched by the lower obscenity the lower obscenity at a significant rate of 5% and d. F =58, so that it is obtained 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 of 2,001. So that 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 greater than 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 which is 2,446 > 2,0001. So the use of e-module can be said to have been effective.
Keywords: Development, Andro-Based E-Module, SMA Terbuka