LOCAL TRADITIONS IN THE NOVEL KITAB OMONG KOSONG BY SENO GUMIRA AJIDARMA (STUDY OF LITERATURE ANTROPOLOGY)
Tradisi lokal merupakan kegiatan yang dilakukan turun temurun dan dipercayai oleh masyarakat. Salah satu novel yang memuat tradisi lokal adalah novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud tradisi lokal dalam novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma, dan (2) makna tradisi lokal dalam novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian antropologi sastra. Sumber data penelitian ini novel Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma. Data penelitian berupa kalimat dan kutipa yang menunjukkan adanya wujud dan makna tradisi lokal. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka. Teknik analisis menggunakan teknik deskriptif dan analisis isi. Teori yang digunakan antropologi sastra Koentjoroningrat bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu sebagai ide, bentuk perilaku, dan benda yang dihasilkan oleh manusia. Hasil penelitian ditemukan adanya (1) wujud tradisi lokal yaitu persembahan kuda, pelacuran, dan nembang. (2) makna dari tradisi lokal yang pertama persembahan kuda yaitu upacara atas nama perdamaian untuk mempersatukan negara di seluruh anak benua. Kedua pelacuran yaitu seorang perempuan terlahir dari keluarga perekonomiannya rendah sehingga ia dijual untuk dijadikan budak seks. Ketiga nembang dijadikan sarana informasi dengan bercerita melalui syair lagu dan diiringi dengan menggunakan alat musik.
Kata Kunci: tradisi lokal, wujud tradisi lokal, makna tradisi lokal, budaya lokal
Local traditions are activities carried out from generation to generation and trusted by the community. One of the novels that contains local traditions is the "Kitab Omong Kosong" novel by Seno Gumira Ajidarma. . This research purposes to describe (1) the form of local traditions in the "Kitab Omong Kosong" novel by Seno Gumira Ajidarma, and (2) the meaning of local traditions in the "Kitab Omong Kosong" novel by Seno Gumia Ajidarma. This research uses a qualitative method with a literary anthropological approach. The data source of this research is the "Kitab Omong Kosong” novel by Seno Gumira Ajidarma. The research data are in the form of sentences and quotes, which show the existence and meaning of local traditions. Data collection techniques used library research. The analysis technique uses descriptive techniques and content analysis. The theory used by Koentjoroningrat's literary anthropology is that culture has three forms, namely as ideas, forms of behavior, and objects produced by humans. The results of the study found that there were (1) forms of local traditions, namely horse offerings, prostitution, and nembang. (2) the meaning of the local tradition is the first horse offering, namely a ceremony in the name of peace to unite countries throughout the subcontinent. Second, prostitution is a woman born into a low-income family so that she is sold to be a sex slave. The three nembangs are used as a means of information by telling stories through song lyrics and accompanied by using musical instruments.
Keywords: local traditions, the form of local traditions, the meaning of local traditions, local culture.