RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) PADA BISNIS RESTORAN DALAM KOMIK INSHOKUTEN KANZEN BAIBURU「飲食店完全バイブル」: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
HONORIFIC LANGUAGE (KEIGO) IN RESTAURANT BUSINESS IN INSHOKUTEN KANZEN BAIBURU COMIC「飲食店完全バイブル」: SOCIOLINGUISTIC STUDY
Ragam bahasa hormat disebut Keigo dalam bahasa Jepang. Keigo timbul dari perbedaan kedudukan sosial, usia, hubungan personal dan disesuaikan dengan situasi, tempat. Nishida (1986:136) menyatakan bahwa bahasa hormat biasanya paling banyak digunakan dalam bahasa Jepang dan Korea, yang mana itu merupakan salah satu kendala bagi orang asing untuk belajar bahasa Jepang. Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang berangkat ke Jepang untuk magang maupun bekerja, salah satunya pada bidang restoran. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti ragam bahasa hormat (keigo) pada bisnis restoran. Sehingga penelitian ini akan mengkaji tentang bentuk dan jenis ragam bahasa hormat (keigo) yang digunakan dalam bisnis restoran. Serta faktor apa saja yang memunculkan penggunaan keigo pada bisnis restoran.
Penelitian ini menggunakan teori dari Iori Isao dan keigo no shishin untuk menjelaskan mengenai bentuk dan jenis keigo yang digunakan di restoran. Sedangkan untuk faktor yang memunculkan penggunaan keigo menggunakan teori Toshio, Hinata Shiego, dan keigo no shishin. Data diambil dari komik “Inshokuten Kanzen Baiburu” yang mana banyak ditemukan percakapan yang menggunakan keigo di restoran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian ditemukan 127 data, jenis keigo yang paling banyak digunakan dalam komik Inshokuten Kanzen Baiburu yaitu Sonkeigo. Kemudian untuk faktor yang memunculkan penggunaan Keigo hanya ditemukan tiga faktor dalam penelitian ini. Ketiga faktor tersebut adalah faktor status, keakraban dan manual keigo. Faktor yang paling banyak yaitu faktor sosial, yang terdapat pada percakapan antara pramusaji dengan pelanggan, manajer restoran dengan pelanggan, dan juga percakapan antara manajer restoran dengan konsultan bisnis restoran.
Kata Kunci : ragam bahasa hormat, keigo, restoran
Honorific expression (respect expression) is called keigo in Japanese. This expression has determining factors such as social hierarchy, relative status, which affected by situation, setting, and also location. Nishida (1986:136) said that honorific expression is mostly use in Japanese and Korean, which honorific language is one of difficult aspect to learn for foreigner who learn Japanese. There are large number of Indonesian who work or do internship in Japan, one field that work or internship is in restaurant. So that, this study will concern about Keigo which use in restaurant. This study aims to describe form and variety of Keigo, and also determining factors why it is use in restaurant.
This study uses theoretical reference from Iori Isao and keigo no shishin to explain form and variety of Keigo that uses in restaurant. Determining factors theory by Toshio, Hinata Shiego, and keigo no shishin. Data is taken from Japanese comic (manga) “Inshokuten Kanzen Baiburu” which it contains Japanese honorific expression that use in restaurant. This study method is descriptive qualitative.
Data that had classified and analyzed has this following results. Keigo’s form and variety in Inshokuten Kanzen Baiburu consist of 127 data, Sonkeigo is the most found in this comic. Keigo’s determining factors that found in this study is only 3, which social hierarchy, intimacy, and manual keigo. The most found factors is social hierarchy that could be seen in dialog between waitress and customers, restaurant’s manager and customers, and also dialog of restaurant’s manager and restaurant’s business consultant.
Keywords: honorific expression, keigo, restaurant