Pengaruh Penambahan Abu Serbuk Kayu Terhadap Peningkatan Nilai Kuat Geser Pada Tanah Lempung Ekspansif di Bukit Telaga Golf, Citraland, Surabaya

The Effect of Wood Ash Addition on Increasing Shear Strength Value in Expansive Clay Soil at Bukit Telaga Golf, Citraland, Surabaya

Tanah lempung ekspansif adalah jenis tanah yang memiliki potensi besar untuk mengembang ketika menyerap air dan menyusut ketika mengering. Keadaan tanah tersebut mampu menimbulkan masalah pada struktur bangunan karena ketidakstabilan tanah mampu mempengaruhi kinerja dari pondasi. Sehingga diperlukannya suatu perbaikan tanah, salah satunya dengan cara stabilisasi tanah.  Metode stabilisasi yang digunakan yaitu stabilisasi kimiawi dengan menambahkan bahan abu serbuk kayu. Penggunaan abu serbuk kayu pada proses stabilisasi ini karena abu serbuk kayu memiliki kalsium tinggi yang dapat berikatan dengan lempung sehingga membuat tanah lempung ekspansif menjadi lebih stabil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu serbuk kayu terhadap nilai kuat geser pada tanah lempung ekspansif. Penelitian ini berupa penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium dengan membuat sampel atau benda uji berupa campuran tanah lempung ekspansif dengan abu serbuk kayu dengan kadar 0%, 6%, 12%, dan 18%. Pengujian yang dilakukan berupa uji berat jenis tanah, uji atterberg limit yang terdiri dari batas cair dan batas plastis untuk menentukan nilai indeks plastisitas, uji pemadatan tanah (standart proctor), dan uji kuat geser langsung (direct shear test).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji fisis tanah seperti berat jenis tanah dan atterberg limit terjadi penurunan nilai seiring dengan bertambahnya kadar abu yang ditambahkan. Hasil dari direct shear test mendapatkan nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (f). Nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (f) menunjukkan kenaikan nilai dari tanah asli. Pada tanah asli nilai kohesi sebesar 0,12 kg/cm² dan sudut geser dalam (f) sebesar 16,02º. Sedangkan pada kadar 18% abu serbuk kayu nilai kohesi (c) mencapai 0,22 kg/cm² dan sudut geser dalam (f) mencapai 28º.

Kata kunci: abu serbuk kayu, kuat geser, tanah lempung ekspansif

Expansive clay is a type of soil that has a high potential to swell when absorbing water and shrink when drying out. The condition of the soil can cause problems for building structures because the instability of the soil can affect the performance of the foundation. Therefore, soil improvement is necessary, one of which is through soil stabilization.  The stabilization method used is chemical stabilization by adding wood ash powder. The use of wood ash in this stabilization process is because wood ash has high calcium content that can bond with clay, making expansive clay soil more stable.

This research aims to determine the effect of adding wood ash on the shear strength of expansive clay soil. This study is an experimental research conducted in the laboratory by creating samples or test specimens in the form of a mixture of expansive clay soil with wood ash at concentrations of 0%, 6%, 12%, and 18%. The tests conducted include soil specific gravity test, Atterberg limit test consisting of liquid limit and plastic limit to determine the plasticity index, standard proctor test, and direct shear test.

The research results show that in soil physical tests such as soil specific gravity and Atterberg limits, there is a decrease in value along with the increase in the added ash content. The results of the direct shear test obtained the cohesion (c) and internal friction angle (f) values. The cohesion value (c) and internal friction angle (f) show the increase in value of the original soil. In the original soil the cohesion value is 0.12 kg/cm² and the internal friction angle (f) is 16.02º. Meanwhile, at a content of 18% wood ash, the cohesion value (c) reaches 0.22 kg/cm² and the internal friction angle (f) reaches 28º.

Key words: expansive clay soil, shear strength, wood ash