STRATEGI LITERASI MEDIA DALAM MELAWAN HOAKS TENTANG VAKSIN COVID-19 (Studi Kasus : Relawan Informasi Kelompok Informasi Masyarakat Bahari Kota Surabaya)

MEDIA LITERATURE STRATEGY TO COMPETE HOAX ABOUT COVID-19 VACCINE (Case Study: Information Volunteer of Kelompok Informasi Masyarakat Bahari Surabaya City)

Kota Surabaya yang termasuk dalam kota metropolitan memiliki tingkat penyebaran dan pemahaman informasi yang cukup tinggi, tetapi di beberapa daerah masih banyak ditemukan tingkat pemahaman yang rendah terutama terkait vaksin covid-19. Salah satunya yaitu masyarakat kampung nelayan yang berada di kecamatan Sukolilo Baru di mana memiliki tingkat pendidikan, ekonomi dan pemahaman yang tergolong rendah sehingga mudah percaya akan hoaks vaksin Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi literasi media yang dilakukan oleh KIM Bahari terhadap kampung nelayan Sukolilo Baru dalam melawan hoaks terkait vaksin Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara dalam pengambilan datanya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya pemberantasan hoaks vaksin Covid-19 di KIM Bahari, sebagai relawan informasi turut berperan serta dalam memberikan literasi, edukasi dan sosialisasi di masyarakat sehingga kesadaran atas hoaks dan partisipasi vaksinpun meningkat. KIM Bahari menggunakan tiga strategi , yang pertama yaitu melalui pemanfaatan media digital, seperti penyuguhan informasi, dan klarifikasi informasi terkait hoaks vaksin covid-19. Strategi kedua yaitu dengan terjun langsung ke kelompok masyarakat dengan aktif atau tergabung dalam berbagai kelompok masyarakat di kampung nelayan yang dalam penyampaiannya menyesuaikan pola komunikasi dengan masing-masing audiens. Strategi terakhir yaitu jemput bola dengan menggandeng opinion leader untuk observasi dan menentukan kelompok rentan guna mempermudah akses dan fasilitasi vaksin covid-19.

The city of Surabaya, which is a metropolitan city, has a fairly high level of information dissemination and understanding but in some areas, there are still many low levels of understanding, especially regarding the covid-19 vaccine. One of them is the fishing village community located in the Sukolilo Baru sub-district which has a relatively low level of education, economy and understanding so it is easy to believe in the Covid-19 vaccine hoax. This study aims to determine the media literacy strategy carried out by KIM Bahari towards the fishing village of Sukolilo Baru in fighting hoaxes related to the Covid-19 vaccine. The method used in this research is a case study and a qualitative descriptive approach with interview techniques in collecting data. The results of this study indicate that to eradicate the Covid-19 vaccine hoax at KIM Bahari, as information volunteers participate in providing literacy, education and socialization in the community so that awareness of hoaxes and vaccine participation increases. KIM Bahari uses three strategies, the first is through the use of digital media, such as providing information, and clarifying information related to the COVID-19 vaccine hoax. The second strategy is to go directly to community groups actively or join various community groups in fishing villages which in its application adjust communication patterns with each audience. The last strategy is to pick up the ball by cooperating with opinion leaders for observation and determining vulnerable groups for easy access and facilitation of the COVID-19 vaccine.