PENGARUH PERMAINAN HALANG RINTANG TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS DI SLB NEGERI GEDANGAN SIDOARJO
THE EFFECT OF OBSTACLE COURSE GAMES ON LEARNING CONCENTRATION OF CHILDERN WITH AUTISM IN SLB NEGERI GEDANGAN SIDOARJO
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan permainan halang rintang terhadap konsentrasi belajar anak autis di SLB Negeri Gedangan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan metode Single Subject Research (SSR) desain A-B. Subjek dalam penelitian ini dua subjek anak autis (laki-laki dan perempuan) dengan karakteristik kebutuhan sensory vestibular dan hambatan dalam konsentrasi belajar menjadi partisipan penelitian. Data dikumpulkan melalui teknik observasi dan dianalisis menggunakan analisis dalam kondisi dan persentase data yang tidak tumpang tindih (PND). Pada fase baseline (A) dilakukan sebanyak 5 sesi. ALM mampu berkonsentrasi selama 4 menit sampai 5 menit sedangkan MHS mampu berkonsentrasi selama 3 sampai 4 menit dan fase intervensi (B) dilakukan sebanyak 7 sesi. ALM mampu berkonsentrasi selama 6 menit sedangkan MHS mampu berkonsentrasi selama 4 menit sampai 5 menit. Pada hasil analisis data terkait perhitungan PND menunjukkan bahwa intervensi oleh ALM 100 (sangat efektif) dan MHS 85 (efektif). Dengan demikian, penelitian ini mengkonfirmasi bahwa penggunaan permainan halang rintang dapat meningkatkan konsentrasi
x
belajar anak autis.. Penelitian ini merupakan pembaharuan dari penelitian sebelumnya yang mengkaji penggunaan permainan halang rintang dalam meningkatkan kemampuan motorik anak. Pada penelitian ini, fokusnya berbeda, yaitu menggunakan permainan rintangan untuk meningkatkan konsentrasi belajar. Kata Kunci – Konsentrasi Belajar, Permainan Halang rintang, Anak autis
This research aims to analyze the application of obstacle course games on the learning concentration of children with autism in SLB Negeri Gedangan. This type of research is an experiment using the Single Subject Research (SSR) method of A-B design. The subjects in this study were two autistic children, male and female, with characteristics of sensoryvestibular needs and obstacles in learning concentration as research participants. Data were collected through observation techniques and analyzed using in-condition analysis and the percentage of non-overlapping data (PND). In the baseline phase (A), five sessions were conducted. ALM could concentrate for 4 to 5 minutes, while MHS could concentrate for 3 to 4 minutes. The intervention phase (B) was conducted for seven sessions. ALM could concentrate for 6 minutes, while MHS could concentrate for 4 to 5 minutes. The result of data analysis using PDN calculation shows that the intervention of ALM was 100 or “very effective” and MHS was 85 or “effective”. As a result, this study confirmed that the use of obstacle course games can improve the learning concentration of children with autism. This research builds on previous research that has examined the use of obstacle course games to improve children’s motor
xii
skills. The focus of this research is on the use of obstacle course games to improve learning concentration
Keywords: learning concentration, obstacles games, children with autis