PENERAPAN MODEL ARGUMENT DRIVEN INQUIRY (ADI) BERORIENTASI TOULMIN’S ARGUMENT PATTERN (TAP) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA PADA MATERI GERAK HARMONIK 

APPLICATION OF TOULMIN'S ARGUMENT PATTERN (TAP) ORIENTED ARGUMENT DRIVEN INQUIRY (ADI) MODEL TO IMPROVE HIGH SCHOOL STUDENTS' CRITICAL THINKING ON HARMONIC MOTION MATERIALS

Hasil PISA 2018-2022 menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi peserta didik menurun. Hal ini mengakibatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik menurun, karena keterampilan berpikir kritis terdapat aspek literasi dan numerasi. Berdasarkan hasil observasi di sekolah menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik rendah. Pada abad ke-21 pembelajaran yang dianjurkan adalah menggunakan argumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterlaksanaan pembelajaran argument driven inquiry, menganalisis peningkatan berpikir kritis setelah pembelajaran argument driven inquiry, menganalisis respon peserta didik setelah pembelajaran argument driven inquiry. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian pre-experimental design dan model one group pretest-posttest. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu XI-E1 (eksperimen) dan XI-E2 (replikasi). Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, pretest sebelum pembelajaran dilaksanakan dan posttest serta pemberian angket untuk respon peserta didik setelah dilaksanakan pembelajaran. Teknik analisis yang digunakan untuk keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modus, sedangkan hasil tes menggunakan uji parametrik dan non-parametrik. Analisis pada respon peserta didik menggunakan analisis PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keterlaksanaan pembelajaran argument driven inquiry terlaksana dengan sangat baik dengan nilai modus 4, hasil tes menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dengan kategori N-Gain yang diperoleh 0,55 dan 0,47 sehingga termasuk sedang, hasil respon peserta didik menunjukkan bahwa variabel laten pada PLS-SEM yang digunakan menunjukkan bahwa toulmin’s argument pattern, argument driven inquiry, argumentasi fisika, dan keterampilan berpikir kritis terdapat pengaruh positif sehingga menunjukkan bahwa variabel laten yang digunakan memiliki keterkaitan.   

The results of PISA 2018-2022 show that students' literacy and numeracy skills have decreased. This results in a decrease in students' critical thinking skills, because critical thinking skills have aspects of literacy and numeracy. Based on the results of observations at school, it shows that students' critical thinking skills are low. In the 21st century, the recommended learning is using argumentation. This study aims to analyze the implementation of argument-driven inquiry learning, analyze the improvement of critical thinking after argument-driven inquiry learning, analyze students' responses after argument-driven inquiry learning. This type of research is quantitative descriptive with a pre-experimental design and a one group pretest-posttest model. The sample of this study consists of two classes, namely XI-E1 (experiment) and XI-E2 (replication). The data collection method uses observation sheets for learning implementation, pretest before learning is carried out and posttest as well as providing questionnaires for student responses after learning. The analysis technique used for the implementation of learning uses mode, while the test results use parametric and non-parametric tests. Analysis on student responses using PLS-SEM analysis. The results of the study showed that, the implementation of argument driven inquiry learning was carried out very well with a mode 4 value, the test results showed that there was a significant difference with the N-Gain category obtained 0.55 and 0.47 so that it was included in the moderate, the results of the students' responses showed that the latent variables in the PLS-SEM used showed that toulmin's argument pattern, argument driven inquiry, physics argumentation,  and critical thinking skills have a positive influence so that it shows that the latent variables used are related.