BENTUK LAGU DAN INSTRUMENTASI PADA LAGU “KEDIRI BERBUDAYA” DALAM PERTUNJUKAN KENTRUNG KREASI KALA SENJA DI BUMI PANJALU
Lagu “Kediri Berbudaya” merupakan lagu yang dibawakan pada pertunjukan Kentrung Kreasi Kala Senja di Bumi Panjalu. Pertunjukan ini merupakan pertunjukan kentrung kreasi di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri. Seluruh pemain kentrung ini merupakan guru-guru seni budaya SMP di Kabupaten Kediri. Kentrung termasuk dalam kesenian teater tutur yang dalam setiap pertunjukannya terdapat tiga unsur yaitu dalang, lakon atau cerita dan instrumen (musik). Unsur kentrung yang mengalami perkembangan bentuk modern paling menonjol adalah pada unsur musik. Terbukti pada pemilihan lagu Kediri Berbudaya ciptaan Lulus Nugraheni selaku sutradara kentrung ini menjadi lagu opening pada setiap pertunjukan kentrung ini. Selain itu, terdapat penambahan instrumen musik modern seperti drum, gitar, bass, keyboard, violin, cello, cak dan cuk.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini dipaparkan dalam bentuk kalimat narasi atau pernyataan secara deskriptif. Setelah melakukan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumentasi dari narasumber, selanjutnya dilakukan analisis data untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bentuk lagu “Kediri Berbudaya” yang dikaji berdasarkan kalimat, frase dan motif yang membentuknya. Kemudian instrumentasi pada musik kentrung kreasi Kala Senja di Bumi Panjalu dikaji berdasarkan jenis, teknik permainan dan peran instrumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lagu “Kediri Berbudaya” merupakan lagu bentuk tiga bagian (Kalimat A, B, C) dengan jumlah birama 25 dan memiliki nada dasar A. Lagu tersebut memiliki 6 frase meliputi: 4 frase antecedens dan 2 frase consequens. Selanjutnya terdapat 13 motif yang meliputi sekuens (naik dan turun), inversion, pengulangan, dan pemerkecilan interval. Selanjutnya, jenis instrumentasi kentrung kreasi ini berjumlah 10 jenis instrumen yaitu kendang, keyboard, gitar, bass, drum, cak, cuk, violin, cello dan saxophone, yang diklasifikasikan sesuai dengan sumber bunyi, teknik permainan dan perannya pada musik kentrung kreasi. Pengembangan bentuk pertunjukan kentrung kreasi ini merupakan upaya untuk melestarikan kesenian lokal agar Kentrung dapat menjadi pertunjukan yang menarik dan dapat dinikmati berbagai kalangan dari muda hingga tua. Sehingga Kentrung dapat tetap bertahan ditengah tantangan jaman yang semakin modern saat ini.
Kata Kunci: Bentuk Lagu, Instrumentasi, Kentrung Kreasi, Kala Senja di Bumi Panjalu
The song “Kediri Berbudaya” is a song performed at the Kentrung Kreasi Kala Senja performance in Bumi Panjalu. This performance is a creative kentrung performance under the auspices of the Kediri Regency Education Office. All kentrung players are junior high school arts and culture teachers in Kediri Regency. Kentrung is included in the art of narrative theater in which in each performance there are three elements, namely the puppeteer, the play or story and the instrument (music). The element of kentrung that has experienced the most prominent development in modern form is the element of music. This is evident in the selection of the song Kediri Berbudaya created by Lulus Nugraheni as the director of kentrung as the opening song for each kentrung performance. In addition, there are additional modern musical instruments such as drums, guitar, bass, keyboard, violin, cello, cak and cuk.
This study uses a qualitative research method. The results of this study are presented in the form of narrative sentences or descriptive statements. After conducting observations, interviews, and collecting documentation from informants, data analysis was then carried out to answer the formulation of the problem in this study, namely the form of the song "Kediri Berbudaya" which is studied based on the sentences, phrases and motifs that form it. Then the instrumentation of the creative kentrung music Kala Senja di Bumi Panjalu is studied based on the type, playing technique and role of the instrument.
The results of this study indicate that the song "Kediri Berbudaya" is a three-part song (Sentences A, B, C) with a total of 25 bars and has a basic tone of A. The song has 6 phrases including: 4 antecedent phrases and 2 consequent phrases. Furthermore, there are 13 motifs including sequences (up and down), inversions, repetitions, and interval reductions. Furthermore, the type of instrumentation of this creative kentrung consists of 10 types of instruments, namely drums, keyboards, guitars, bass, drums, cak, cuk, violin, cello and saxophone, which are classified according to the sound source, playing technique and role in creative kentrung music. The development of this creative kentrung performance form is an effort to preserve local arts so that Kentrung can be an interesting performance and can be enjoyed by various groups from young to old. So that Kentrung can survive amidst the challenges of the increasingly modern era today.
Keywords: Song Form, Instrumentation, Creative Kentrung, Sunset in Panjalu Land