PERWUJUDAN PERILAKU INSOMNIA DALAM BENTUK
DANCE FILM PADA KARYA TARI “CONFUSE”
EMPOWERMENT OF INSOMNIA BEHAVIOR IN THE FORM OF DANCE FILM IN DANCE WORK “CONFUSE”
ABSTRAK
PERWUJUDAN PERILAKU INSOMNIA DALAM BENTUK DANCE FILM PADA KARYA TARI “CONFUSE”
Nama : Bayu Ageng Reswandha
NIM : 17020134038
Program Studi : Pendidikan Sendratasik
Jurusan : Sendratasik
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Setyo Yanuartuti,M.Si.
Tahun Akademik : 2022
Penciptaan karya terinspirai dari prilaku kegelisahan pengidap insomnia yang diamati berdasarkan pengalaman kinestetik koreografer, sehingga memunculkan daya tarik bagi koregrafer untuk dapat diolah menjadi bentuk koreografi tari. Penciptaan karya bertujuan untuk mewujudkan gagasan ide dan konsep perilaku insomnia yang disajikan dalam bentuk dance film. Penciptaan tidak lepas dari tinjauan karya tari yang relevan untuk dapat memunculkan nilai orisinalitas pada penciptaan koreografi. Berlandaskan pada kajian teori koreografi Sal Murgiyanto dengan membentuk unity, variasi, repetisi, kontras, transisi, urutan, keseimbangan, harmoni dan klimak. Metode penciptaan menggunakan koreorafi Jacqueline Smith, yaitu koreografi sebagai simbol representatif berbentuk tari dramatik berpola krucut ganda. Gerak tari sebagai simbol representatif disajikan berdasarkan metode gerak kontraksi dan release Martha Graham, ditata berdasarkan konsep mise-en-scene dan disajikan melalui pembentukan sinematografi dan editing film Himawan Pratista.
Karya dance film dapat disajikan dengan cerita yang dikemas dalam enam adegan, memaparkan serangakaian sebab terjadinya insomnia dan akibat dari insomnia, serta penyelesaian agar pengidap insomnia dapat tertidur. Memiliki dua puncak konflik yang terjadi pada adegan II merepresentasikan prilaku kegelisahan insomnia, adegan IV merepresentasikan kegelisahan berdampak pada lelahnya pikiran, perasan dan fisik pengidap insomnia. Gerakan dalam setiap adegan berpusat pada gerak balance, abstrak, staccato, melantai, berputar, lompat dan gerak kontras yang diperankan oleh dua penari, terdiri dari tokoh aku sebagai pengidap insomnia dan bayangan dari tokoh aku sebagai simbol dari kegelisahan pengidap insomnia. Ragam gerak tersebut ditata melalui mise-en-scene yang meliputi penyajian setting, costum, make-up dan lighting dan dimasukkan berdasarkan ketentuan senematografi melalui teknik camera angle, frame size dan moving camera, disesuaikan dengan penyajian pola lantai koregrafi. Penyajian tidak lepas dari proses editing sebagai bentuk finising, mengacu pada selection of shot, menata iringan musik tari dan color grading.
Perwujudan cerita dance film didasari oleh keinginan koregrafer untuk mengungkap pengalaman pribadi atas gangguan insomnia yang disebabkan pengaruh dari kehidupan sebagai masyarakat urban yang dipenuhi dengan berbagai aktivitas keseharian yang penuh persaingan dan melelahkan. Pola hidup masyarakat perkotaan acapkali mengakibatkan timbulnya gerak-gerik dan tingkah laku kebingungan (Confuse) sebagai gejala insomnia, istilah tersebut mendasari pemakaian judul dalam karya ini. Adapun perwujudan karya dalam bentuk dance film didasari oleh keinginan koreografer untuk melakukan ekspolrasi dan inovasi antara kerja koreografi dan penyutradaraan film, bagaimana dapat menyajikan koreografi dengan beragam setting ruang pada tempat yang nyata (real) lebih jelas dan tegas untuk memperkuat suasana cerita, serta penyajian pola lantai yang menyatu dengan penyajian sinematografi sebagai komposisi pergerakan penari yang ditentukan berdasarkan teknik bidikan kamera. Simpulan dalam penulisan ini berfokus pada bentuk dan isi karya, secara bentuk karya ini akan membawa apresiator pada pengetian bahwa dance film Confuse dibuat bukan hanya sebagai video dokumentasi tari belaka, melainkan karya yang memiliki keseimbangan komposisi penyajian koreografi dan sinematografi, menawarkan isi mengenai sebab terjadinya insomnia dan prilaku kegelisahan akibat dari gangguan insomnia.
Kata kunci: Insomnia, Film Tari, Confuse
ABSTRACT
Name : Bayu Ageng Reswandha
Educational Program : Sendratasik Education
Department : Sendratasik
Faculty : Faculty of Languages and Arts
Institution Name : Surabaya State University
Supervisor : Dr.Setyo Yanuartuti,M.Si.
Academic Year : 2022
The creation of the work was inspired by the anxiety behavior of insomniacs observed based on the choreographer's kinesthetic experience, thus creating an attraction for the choregrapher to be able to process it into a dance choreography. The creation of the work aims to realize the ideas and concepts of insomnia behavior which are presented in the form of a dance film. The creation cannot be separated from the review of relevant dance works to be able to bring out the value of originality in the creation of choreography. Based on the study of Sal Murgiyanto's choreography theory by forming unity, variation, repetition, contrast, transition, sequence, balance, harmony and climax. The method of creation uses Jacqueline Smith's choreography, namely choreography as a representative symbol in the form of a dramatic dance with a double cone pattern. Dance movements as representative symbols are presented based on the contraction and release motion methods of Martha Graham, arranged based on the concept of mise-en-scene and presented through the formation of cinematography and film editing of Himawan Pratista.
Dance film works can be presented with a story that is packaged in six scenes, describing a series of causes of insomnia and the effects of insomnia, as well as solutions so that insomniacs can fall asleep. There are two peaks of conflict that occur in scene II which represents the anxiety behavior of insomnia, scene IV represents anxiety that affects the mind, feeling and physical fatigue of insomniacs. The movements in each scene are centered on balance, abstract, staccato, floor movements, spinning, jumping and contrasting movements played by two dancers, consisting of my character as an insomniac and the image of my character as a symbol of the anxiety of insomniacs. The variety of movements is arranged through mise-en-scene which includes the presentation of settings, costumes, make-up and lighting and is entered according to senematographic provisions through camera angle, frame size and moving camera techniques, adjusted to the presentation of the choreographic floor pattern. Presentation cannot be separated from the editing process as a form of finishing, referring to the selection of shots, arranging dance music accompaniment and color grading.
. The realization of the dance film story is based on the choregrapher's desire to reveal his personal experience of insomnia disorder caused by the influence of life as an urban society which is filled with various competitive and exhausting daily activities. The lifestyle of urban people often causes confusion and confusion as a symptom of insomnia, this term underlies the use of the title in this work. The realization of the work in the form of a dance film is based on the choreographer's desire to explore and innovate between choreography work and film directing, how to present choreography with various spatial settings in a real (real) place more clearly and firmly to strengthen the atmosphere of the story, as well as the presentation of patterns. floor that blends with the cinematographic presentation as the composition of the dancers' movements determined based on camera shooting techniques. The conclusion in this paper focuses on the form and content of the work, in the form of this work will bring appreciation to the understanding that the dance film Confuse is made not only as a mere dance documentation video, but also a work that has a balance in the composition of the presentation of choreography and cinematography, offering content regarding the causes of insomnia. and restless behavior as a result of insomnia.
Keywords: Insomnia, Dance Film, Confuse