ABSTRAK

Supriyatno. 2019. Benturan Ideologi Fundamental dan Ideologi Sekuler Dalam Novel

Snow Karya Orhan Pamuk dan The Way We Live Now Karya Anthony Trollope. Disertasi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya. Promotor (I) Prof. Budi Darma, MA., PhD., Co-promotor (II)  Prof. Dr. Fabiola D Kurnia, MPd.

Kata-kata Kunci : Benturan, Ideologi, Fundamentalisme, Sekulerisme

Penelitian ini merepresentasikan dan merefleksikan kehidupan manusia dalam rangka pergulatan panjang dalam perjuangan meraih identitas ideologi. Sebuah simbol kebudayaan dan peradaban digambarkan dalam konstelasi rasionalitas dinamika kehidupan manusia. Diwarnai dengan masalah-masalah hegemoni dan dikotomi ideologi mendasar dalam konteks intervensi individu, kolektifitas masyarakat, institusi, bahkan kehadiran dan eksistensi negara dalam benturan dan disparitas implementasi ideologi.

Analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode interpretatif, dengan menerapkan perspektif postkolonial dengan langkah kerja utama binary opposition dengan cara mendeskripsikan dua kutub dua ideologi ini saling bertentangan dan berlawanan sedemikian rupa sehingga menimbulkan benturan-benturan dan konflik psikologi serta konflik sosial dalam dinamika kehidupan masyarakat.

Secara khusus penelitian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan (1) bagaimana benturan-benturan ideologi fundamental dan sekuler digambarkan dalam novel Snow dan The Way We Live Now, (2) bagaimana benturan-benturan ideologi fundamental dan sekuler menyebabkan konflik-konflik psikologi dalam novel Snow dan The Way We Live Now, dan (3) bagaimana benturan-benturan ideologi fundamental dan sekuler menyebabkan konflik-konflik sosial dalam novel Snow dan The Way We Live Now.

Temuan penelitian dalam novel Snow dan The Way We Live Now menunjukkan bahwa hegemoni sekulerisme telah menjadikan ideologi sekuler ini berada dalam kelompok superioritas, dengan bukti temuannya adalah hegemoni yang luas ideologi sekuler dalam kehidupan masyarakat, pemerintah dan negara sekuler gigih mempertahankan kepentingan-kepentingan ideologi dan politik sekulernya, implikasi ideologi sekuler menciptakan penolakan terhadap martabat dan persamaan manusia, pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia dalam kebebasan beragama dan berideologi, eksistensi agama tidak mendesak diperlukan dalam kehidupan masyarakat, tindakan-tindakan apatis dan skeptis terhadap peran agama, kebebasan manusia terbatas dalam berekspresi, berpikir dan bergagasan terbelenggu oleh aturan-aturan agama, dan agama membawa konflik-konflik, pertentangan-pertentangan, tindakan-tindakan ekslusif dan satir. Sedangkan, kelompok ideologi fundamental berada dalam posisi inferioritas dengan bukti temuan dalam dua novel ini adalah sebagai korban implementasi ideologi sekuler dalam kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan pemerintah dan negara, sebagai kelompok masyarakat yang termarginalkan, mengalami tindakan-tindakan penghinaan dan penistaan terhadap

ajaran Islam dengan melarang wanita-wanita Muslim mengenakan hijab (penutup kepala) yang merupakan simbol dan perintah ajaran Islam, tidak ada bentuk apresiasi

dan penghargaan dalam perspektif humanisme terhadap ideologi fundamental, berhubungan dengan implementasi ajaran-ajaran agama dalam konteks kehidupan

individu dan masyarakat, ideologi bersifat mutlak terhadap doktrin-doktrin ketuhanan, eksistensi ideologi melalui ajaran-ajaran agama mengarah pada keseimbangan dan pencerahan serta memberikan solusi permasalahan dalam kehidupan manusia, agama dan keyakinan sebagai kunci utama dalam menentukan arah dan tujuan kehidupan manusia, dan agama memberikan esensi kebenaran bagi umat manusia melalui keimanan, kapatuhan, dan penyerahan diri.

ABSTRACT

Supriyatno. 2019.  Clashes of Fundamentalism And Secularism In Orhan Pamuk’s Snow And Anthony Trollope’s The Way We Live Now. Dissertation Language  And Literature Education Program, Post-Graduate Program of Surabaya State University. Promoter (I) Prof. Budi Darma, MA., PhD., Co-promoter (II) Prof. Dr. Fabiola D Kurnia, MPd.

Key words : Clashes, Ideology, Fundamentalism, Secularism

The research represents and reflects human life in the framework of the long struggle to achieve the identity of the ideology. A symbol of culture and civilization is depicted in the constellation of the dynamical rationality of human life. It is colored with the issues of hegemony and dichotomy of the fundamental ideology in the context of intervention of the individual, collectivity of certain societies, institutions, as well as the presence of the state in the clash and disparity of the implementation of ideology.

The analysis in this research uses qualitative approach and interpretative method, applying the perspectives of post-colonial with the main step of binary-opposition by describing these two poles of the ideology is contradictory in such a way as to cause the psychological conflict and social conflict in the dynamics of community life.        

Specifically the research study replies the questions (1) how the clashes of fundamentalism and secularism depicted in Snow and The Way We Live Now, (2) how the clashes of fundamentalism and secularism causing the psychological conflicts in Snow and The Way We Live Now, and (3) how the clashes of fundamentalism and secularism causing the social conflicts in Snow and The Way We Live Now.

The results of the research of Snow and The Way We Live Now indicate that the hegemony of secularism has brought it as the superiority group, with the findings of wide hegemony of secular ideology, the secular government and state defending their political and ideological interests, secular implication creating the denial of the dignity of human equality, violation of human rights of the religious freedom and ideology, unnecessary presence of religion in community, the acts of apathetic and skeptical of the roles of religion, restricted human’s freedom of expression, thinking and ideas shackled by the rules of religion, and bringing conflicts, resistance, exclusive, and satire acts. Meanwhile, the fundamentalism group is in a state of inferiority with the aspects of becoming victims in the implementation of the secular ideology with all of the policies and decisions of government and state, being marginalized, the acts of humiliation and defamation of the teachings of Islam by banning Muslim women to wear the hijab (headscarves) as the symbol and commandment of Islam teaching, no appreciation and respect for the humanism perspectives of fundamental ideology, relating to the implementation of the religious teachings in the context of the lives of individuals and society, the absolute ideology to the Divine doctrines, existence of ideology through the religious teachings leading to the balance of human life and enlightenment as well as solutions of human problems, religion and belief as the main key to determine the directions and goals for human life, and religion providing the essence of truth for human being through the faith, fidelity, and submission.