Eksplorasi Konsep Bangun Ruang pada Budaya Munggah Molo (Munggah Suwunan) di Sekolah Dasar

Exploration of The Concept Geometrical Space in Munggah Molo (Munggah Suwunan) Culture in Elementary School

Lunturnya salah satu Budaya di  Jawa pada era milenial ini patut untuk kita perhatikan. Selain masalah lunturnya Budaya, kurangnya visualisasi benda konkret pada Pembelajaran sering terjadi pada materi Bangun Ruang. Keterkaitan antara Pembelajaran Matematika dengan Budaya telah dikaji dengan sebutan Etnomatematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses Budaya Munggah Molo (Munggah Suwunan) yang saat ini jarang ditemui di Kota Surabaya, mendeskripsikan makna yang terkandung pada Budaya Munggah Molo (Munggah Suwunan), dan mendeskripsikan konsep Matematika SD materi Bangun Ruang pada Budaya Munggah Molo (Munggah Suwunan). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan secara alami dimana peneliti melakukan observasi partisipasi, wawancara mendalam dengan melakukan getting in terlebih dahulu dengan berinteraksi bersama informan. Untuk mendapatkan kredibilitas, peneliti menggunakan teknik Triangulasi sumber dengan membandingkan data dari hasil wawancara, observasi, serta dokumen - dokumen pendukung lain dengan hasil yang sesuai atau konsisten. Teknik analisis data dilakukan dengan model Spradley. Hasil temuan yang diperoleh pada penelitian ini ialah adanya aktivitas Etnomatematika materi Bangun Ruang di Sekolah Dasar pada  Budaya Munggah Molo (Munggah Suwunan) (1) Aktivitas merancang bangun dapat di terapkan pada materi macam bentuk Bangun Ruang dan jaring-jaring Bangun Ruang (2) Aktivitas mengukur dapat di terapkan pada materi jumlah rusuk pada Bangun Ruang dan volume Bangun Ruang (3) Aktivitas membilang dapat di terapkan pada materi luas permukaan Bangun Ruang dan sisi Bangun Ruang (4) Aktivitas menentukan lokasi dapat di terapkan pada materi sisi Bangun Ruang (sisi alas pada Bangun Ruang).

Kata Kunci: Etnomatematika, Bangun Ruang di Sekolah Dasar, Munggah Molo (Munggah Suwunan)

The fading of one of the Cultures in Java in this millennial era deserves our attention. In addition to the problem of Cultural fading, the lack of visualization of concrete objects in learning often occurs in the Geomatrical Space learning material. The relationship between Mathematics Learning and Culture has been studied as Ethnomathematics. This study aims to describe the process of Munggah Molo Culture (Munggah Suwunan) which is currently rarely found in the city of Surabaya, describe the meaning contained in the Munggah Molo Culture (Munggah Suwunan), and describe the concept of Geometrical Space learning materials in the Munggah Molo Culture (Munggah Suwunan). This study uses a qualitative research method with an ethnographic approach. The data collection technique was carried out naturally where the researchers conducted participatory observations, in-depth interviews by getting in first by interacting with informants. To gain credibility, the researcher uses a source triangulation technique by comparing data from interviews, observations, and other supporting documents with appropriate or consistent results. The data analysis technique was carried out using the Spradley model. The findings obtained in this research are the Ethnomathematical activity of Geometrical Space in elementary schools in the Munggah Molo Culture (Munggah Suwunan) (1) The activity of designing space can be applied to the learning material of kinds of shapes Geometrical space and geomatrical space nets (2) Activities measuring can be applied to the learning material of the number of ribs in the geomatrical Space and the volume of the Geomatrical Space (3) The activity of counting can be applied to the learning material of the surface area Geometrical Space and the side of Geometrical space (4) The activity of determining the location can be applied to the learning material of the Geometrical space (the base side). 

Keywords: Ethnomathematics, Geometrical Space, Munggah Molo (Munggah Suwunan)