PENGEMBANGAN EDU-WISATA BERBASIS MASYARAKAT
(Studi pada Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro)
Oleh : Robet Syaifun Nawas 21040674331
ABSTRAK
Wisata edukasi atau edu-tourism menjadi pilihan menarik dalam memadukan aspek pendidikan dan pariwisata, memfasilitasi pembelajaran sambil menikmati lingkungan Desa Rendeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan wisata edukasi berbasis masyarakat melalui studi kasus wisata edukasi gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen terkait. Responden utama adalah pemilik usaha gerabah, pengelola wisata, warga desa dan instansi terkait. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata edukasi gerabah di Desa Rendeng mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Namun perkembangan tersebut dihadapkan pada beberapa kendala, antara lain sulitnya pemasaran produk gerabah, dampak bencana alam terhadap produksi, dan lemahnya diversifikasi produk. Kesulitan pemasaran disebabkan oleh terbatasnya akses pasar, terbatasnya promosi, dan tantangan dalam menjangkau konsumen sasaran. Selain itu, bencana alam seperti banjir dan kekeringan juga berdampak pada produksi gerabah karena ketergantungan terhadap bahan baku dan kondisi cuaca. Selain itu, kurangnya diversifikasi produk menghambat daya tarik wisata edukasi gerabah sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, penelitian ini merekomendasikan serangkaian strategi. Dari sisi pemasaran, perlu ditingkatkan strategi melalui pemanfaatan media sosial, kerjasama dengan pihak lokal, dan partisipasi dalam pameran atau event pasar tradisional. Untuk mengurangi dampak bencana alam, perlu dibentuk rencana darurat dalam pengelolaan produksi dan penyediaan sumber daya alternatif. Diversifikasi produk dapat ditingkatkan dengan menggali lebih dalam kearifan lokal, inovasi desain, dan melibatkan masyarakat dalam pengembangan produk.
Kesimpulannya, pengembangan wisata edukasi berbasis masyarakat pada wisata edukasi gerabah Desa Rendeng memiliki potensi yang besar meskipun dihadapkan pada kendala pemasaran, bencana alam dan diversifikasi produk. Dengan menerapkan strategi yang tepat, diharapkan wisata edukasi ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat, memperkuat daya saing produk gerabah, dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Kata Kunci: Pembangunan, Pariwisata
ABSTRACT
Educational tourism or edu-tourism has become an attractive option in combining aspects of education and tourism, facilitating learning while enjoying the environment of Rendeng Village. This research aims to examine the development of community-based edu-tourism through a case study of educational pottery tourism in Rendeng Village, Malo District, Bojonegoro Regency.
This research uses a qualitative method with a case study approach. Data was collected through interviews, observation and analysis of related documents. The main respondents were pottery business owners, tourism managers, village residents and related agencies. Data analysis was carried out through a process of reduction, presentation and drawing conclusions.
The research results show that pottery educational tourism in Rendeng Village has the potential to be developed further. However, this development is faced with several obstacles, including the difficulty of marketing pottery products, the impact of natural disasters on production, and deficiencies in product diversification. Marketing difficulties are caused by limited market access, limited promotions, and challenges in reaching target consumers. In addition, natural disasters such as floods and droughts affect pottery production due to dependence on raw materials and weather conditions. In addition, the lack of product diversification hampers the attractiveness of pottery educational tourism as an attractive destination for tourists.
To overcome these obstacles, this research recommends a series of strategies. In terms of marketing, strategies need to be improved through the use of social media, collaboration with local parties, and participation in exhibitions or traditional market events. To reduce the impact of natural disasters, contingency plans need to be formed in production management and the provision of alternative resources. Product diversification can be increased by digging deeper into local wisdom, design innovation, and involving communities in product development.
In conclusion, the development of community-based edu-tourism in the pottery educational tourism of Rendeng Village has great potential even though it is faced with marketing obstacles, natural disasters and product diversification. By implementing the right strategy, it is hoped that this educational tourism can provide greater benefits for the local community, strengthen the competitiveness of pottery products, and increase the number of tourist visits.
Keywords: Development, Tourism