STRESS COPING PADA PRIA MENIKAH TANPA KETURUNAN
STRESS COPING FACED BY MARRIED MEN WITH CHILDLESSNESS
Pernikahan lebih dari sekedar legalisasi dari kehidupan bersama antara seorang pria dan perempuan. Terdapat berbagai hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh kedua pihak agar dapat membangun kehidupan yang layak, harmonis, bahagia, serta mendapatkan keturunan namun tidak semua pernikahan diberkahi keturunan dimana perempuan masih menjadi stigma sebagai penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan psikologis dan strategi coping pada pria yang belum memiliki keturunan dalam pernikahan bukan karena pilihan (involuntarily childesness). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus terhadap suami yaitu dengan melakukan wawancara semitertstruktur dan dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 orang suami tanpa anak dengan istri dari masing2 subjek juga diwawancarai untuk mengklarifikasi data dari subjek. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pria menikah tanpa keturunan memiliki permasalahan psikologis seperti kesepian, rasa iri, merasa kurang hingga stress namun mampu melewati hari-harinya dengan baik atas upayanya seperti melakukan berbagai pengobatan dan terapi sekaligus mengubah pola hidup sehat karena adanya faktor-faktor yang menunjang stress coping seperti, dukungan dari keluarga dan kerabat sekitar serta didukung hobi dan kegiatan positif lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat pengembangan teori yang diteliti yaitu terkait teori stress coping harapanya dapat membantu untuk pengaplikasian dalam bimbingan dan konseling serta memberi pengetahuan kepada pasangan pasangan suami istri dengan kasus serupa agar dapat menjadi motivasi untuk terus berjuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan psikologis dan strategi coping pada pria yang belum memiliki keturunan dalam pernikahan bukan karena pilihan (involuntarily childesness). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus terhadap suami yaitu dengan melakukan wawancara semitertstruktur dan dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 orang suami. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pria menikah tanpa keturunan memiliki permasalahan psikologis seperti kesepian, rasa iri, merasa kurang hingga stress namun mampu melewati hari-harinya dengan baik atas upayanya seperti melakukan berbagai pengobatan dan terapi sekaligus mengubah pola hidup sehat karena adanya faktor-faktor yang menunjang stress coping seperti, dukungan dari keluarga dan kerabat sekitar serta didukung hobi dan kegiatan positif lainnya.
Kata Kunci: stress coping, menikah tanpa keturunan, permasalahan psikologis.
Marriage is more than just a legalization of the life together between a man and a woman. There are various rights and obligations that must be carried out by both parties in order to build a decent, harmonious, happy life, and not all descendants where women are still stigmatized as the cause. This study uses a case study approach to husbands, namely by conducting semi-structured interviews and analyzed using thematic analysis techniques. Subjects in this study found 2 husbands. The study revealed that childless married men have psychological problems such as loneliness, envy, feel less to stress but are able to make good use of their days on such efforts as coping with various treatments and therapies as well as changing healthy lifestyles because of the factors that support stress management such as support from family and relatives and supported by hobbies and other positive activities.
Keywords: stress coping, involuntary childless, psychological issues