BAHASA PEDALANGAN KI ENTHUS SUSMONO DALAM PERTUNJUKAN WAYANG SANTRI DENGAN CERITA MURID MURTAD
Nama : Danang Permono Aji
NIM : 15020114029
Program Studi : S1 / Sarjana
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah
Fakultas : Bahasa dan Seni
Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Prof. Dr. Udjang Pairin M Basir, M.Pd
Tahun : 2019
Bahasa mempunyai kedudukan penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kejadian didalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa untuk alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Termasuk pementasan wayang sebagai salah satu ragam budaya masyarakat Jawa. Wayang adalah wujud kesenian yang menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa mulai sejarahnya, nenek moyang, hingga kebiasaan masyarakat Jawa. Hingga sekarang, pementasan wayang masih sering dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Wayang santri termasuk salah satu jenis pewayangan yang ada di nusantara. Wayang santri Ki Enthus Susmono termasuk salah satu pementasan wayang yang memiliki perbedaan dengan wayang yang lain, terletak pada ragam bahasanya. Dalam mementaskan wayang, Ki Enthus menggunakan variasi bahasa berupa ragam bahasa yang beraneka warna, salah satunya dialek ngapak. Hal tersebut menjadi daya tarik peneliti untuk membahas lebih dalam mengenai bahasa yang digunakan Ki Enthus Susmono dalam pementasan wayang santri crita murid murtad. Masalah yang menjadi rumusan penelitian adalah (1) bagaimana bentuk ragam bahasa yang digunakan Ki Enthus Susmono ketika pementasan wayang santri dengan lakon murid murtad? (2) bagaimana bentuk pemilihan kata dan ungkapan di dalam pementasan wayang santri Ki Enthus Susmono crita murid murtad (3) tema apa yang ada di dalam pementasan wayang santri tersebut.
Penelitian yang menggunakan kajian register ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang ada di dalam penelitian berupa kata dan kalimat yang menjelaskan adanya bukti mengenai ragam bahasa yang digunakan Ki Enthus Susmono yang diambil dari sumber data, yaitu video dan teks transliterasi wayang santri crita murid murtad. Data tersebut dikumpulkan menggunakan teknik studi pustaka, menyimak, dan mencatat. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teori untuk menganalisis data yaitu teori Sosiolinguistik.
Hasil penelitian rumusan masalah nomer satu yaitu ada lima ragam bahasa yang digunakan Ki Enthus ketika mementaskan crita murid murtad. Ragam bahasa tersebut adalah ragam bahasa Jawa-dialek ngapak, ragam bahasa Jawa-ngoko, Jawa-krama, ragam bahasa Jawa-Arab dan ragam bahasa Jawa- Indonesia. Dari kelima hasil analisis tersebut, ragam bahasa Jawa- dialek ngapak termasuk ragam bahasa yang paling dominan. Hasil penelitian rumusan masalah nomer dua yaitu diksi yang digunakan Ki Enthus dalam pementasan wayang santri crita murid murtad yaitu tembung rangkep dwilingga (dwilingga padha swara dan dwilingga salin swara), tembung rangkep dwiwasana, paribasan, dan bebasan. Dan rumusan masalah yang terakhir mengenai tema dalam pementasan wayang santri crita murid murtad ditemukan adanya lima tema yaitu tema kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan kepada Nabi Muhammad, sikap/perilaku menghargai Guru, sikap/perilaku menghargai orang lain, dan rasa persaudaraan.
Kata kunci : ragam bahasa, wayang santri, Ki Enthus Susmono, murid murtad, sosiolinguistik.
ABSTRACT
THE PUPPETEER LANGUANGE OF KI ENTHUS SUSMONO IN THE STUDENT PUPPET PERFORMANCE WITH THE STORY OF MURID MURTAD
Name : Danang Permono Aji
Student ID Number : 15020114029
Study Program : S1 / Bachelor of Javanese Education and Literature
Direction : Javanese Language and Literature
Faculty : Language and Art
Institute : State University of Surabaya
Guide : Prof. Dr. Udjang Pairin M Basir, M.Pd.
Year : 2019
Language has important position at the daily life. Every events at the daily life use language for medium to communication between each other. Include the puppet performance as one of the kind of Javanese people culture. The puppet is one of the kind of art which are explain the daily life of Javanese people start from the history, pioneer, until Javanese people habits. From now, the puppet performance still often show in the Javanese people daily life.
The student puppet include one of kind puppet at this country. The student puppet of Ki Enthus Susmono include one of the puppet performances which have different things with other puppet, it’s the kind of the language. During the puppet show, Ki Enthus use the variation language that kind of the language which is so many, include ngapak dialect. That thing become one of the prominent and dominant thingsof researcher to deeper discuss about the language is used by Ki Enthus Susmono in the student puppet performance with the story entitled murid murtad. The problem that be a point of this research are (1) how the type kind of language are used by Ki Enthus Susmono when during the puppet performance with story of murid murtad? (2) how the word phrase and the expression in the puppet performance by Ki Enthus Susmono in the story of murid murtad? (3) what kind of topic at that student puppet performance?
This research is one of the qualitative descriptive research. The data are used in this research are phrase and sentences which can explain the proof about kind of language that used by Ki Enthus Susmono from the source of data, are the video and transliteration the student puppet with the story of murid murtad. That data are gathered used by studi pustaka technique, observe, and write. The analysis of data are qualitative description. The theory of analysis data is Sosiolinguistik.
This result research of first problem are five kind of language used by Ki Enthus Susmono during the performance with the story of murid murtad. That are Javanese language kind-ngapak dialect, Java-ngoko, Java-krama, Java-Arab, and Java-Indonesia. From tha five result Javanese language kind-ngapak dialect include the kind of language which is most dominant thing. The result of second problem is the word phrase used Ki Enthus during the performance are tembung rangkep dwilingga (dwilingga padha swara and dwilingga salin swara), tembung rangkep dwiwasana, paribasan, and bebasan. And the result of third problem about the topic in the student puppet performance with the story of murid murtad that found the topics are believe to God, believe to Prophet Muhammad, attitude/behavior to respect teacher, attitude/behavior to respect the each other, and solidarity.
Key words : kind of language, student puppet, Ki Enthus Susmono, murid murtad, Sosiolinguistik.