PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR PERTALITE DAN BIOETANOL BERAS KETAN PUTIH (ORYZA SATIVA GLUTINOSA) TERHADAP KADAR GAS BUANG SEPEDA MOTOR NMAX 2019
THE EFFECT OF A MIXTURE OF PERTALITE FUEL AND WHITE GLUTINOUS RICE (ORYZA SATIVA GLUTINOSA) BIOETHANOL ON EXHAUST GAS LEVELS ON 2019 NMAX MOTORBIKE
Tingginya kebutuhan masyakat akan transportasi berdampak terhadap meningkatnya jumlah kendaraan dan konsumsi bahan bakar, akibatnya pencemaran udara semakin meningkat sehingga perlu adanya bahan bakar ramah lingkungan yang terbuat dari nabati yaitu bioetanol yang diharapkan dapat mengurangi pencemaran udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan bioetanol beras ketan putih (oryza sativa glutinosa) terhadap kadar gas buang pada sepeda motor Yamaha NMax tahun 2019.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Alat dan instrumen yang digunakan meliputi: sepeda motor Yamaha Nmax tahun 2019, blower, rpm counter, oil temperature meter dan exhaust gas analyser, sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah pertalite (E0) dan campuran pertalite dan bioetanol beras ketan putih (E10, E20, E30, E40, E50, E60). Parameter pengujian kadar gas buang yang diuji meliputi: O2, CO, CO2, dan HC. Pengujian kadar gas buang dilakukan dengan standar SNI 09-7118.3-2005 pada putaran idle (1500 rpm) dan dilakukan juga pengujian pada putaran rendah hingga putaran tinggi (2500-8500 rpm) dengan interval perubahan kecepatan setiap 1000 rpm.
Dalam penelitian ini didapatkan kadar gas buang O2 terendah pada lambda 0,94 sebesar 0,87%vol. Kadar gas buang CO terendah pada lambda 1,11 sebesar 0,66%vol. Kadar gas buang HC terendah pada lambda 1,11 sebesar 165 ppm dan kadar gas buang CO2 tertinggi pada lambda 1,00 sebesar 15,14%vol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa campuran bahan bakar dan bioetanol beras ketan putih memiliki keunggulan penurunan kadar gas buang CO terbanyak sebesar 31,25% pada campuran E50 dan HC terbanyak sebesar 29,51% pada campuran E50, sedangkan kenaikan kadar gas buang CO2 terbanyak sebesar 12,90% pada campuran E50 dan O2 terendah sebesar 1,15% pada campuran E10 jika dibandingkan dengan pertalite murni.
Kata Kunci: beras ketan putih, bioetanol, pertalite, kadar gas
The high public need for transportation has an impact on increasing the number of vehicles and fuel consumption, as a result air pollution is increasing, so there is a need for eco-friendly fuel made from vegetables, namely bioethanol, which is expected to reduce air pollution. The aim of this research is to analyze the effect of using white glutinous rice (oryza sativa glutinosa) bioethanol on exhaust gas levels on 2019 Yamaha NMax motorbikes.
The type of research carried out was experimental. The tools and instruments used include: 2019 Yamaha Nmax motorbike, blower, rpm counter, oil temperature meter and exhaust gas analyzer, while the fuel used is pertalite (E0) and a mixture of pertalite and white glutinous rice bioethanol (E10, E20, E30, E40, E50, E60). The exhaust gas content testing parameters tested include: O2, CO, CO2, and HC. Exhaust gas content testing was carried out using the SNI 09-7118.3-2005 standard at idle speed (1500 rpm) and testing was also carried out at low to high speed (2500-8500 rpm) with speed change intervals every 1000 rpm.
In this study, the lowest O2 exhaust gas content was obtained at lambda 0.94, amounting to 0.87%vol. The lowest CO exhaust gas content at lambda 1.11 was 0.66%vol. The lowest HC exhaust gas content at lambda 1.11 was 165 ppm and the highest CO2 exhaust gas content was at lambda 1.00 at 15.14%vol. So it can be concluded that the mixture of fuel and bioethanol of white glutinous rice has the advantage of reducing CO exhaust gas levels the most by 31.25% in the E50 mixture and HC by 29.51% in the E50 mixture, while the highest increase in CO2 exhaust gas levels is 12.90% in the E50 mixture and the lowest O2 was 1.15% in the E10 mixture when compared to pure pertalite.
Keywords: white glutinous rice, bioethanol, pertalite, exhaust gas levels