PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERILAKU CYBERLOAFING TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN)

ORGANIZATIONAL CULTURE AND CYBERLOAFING: ASSESSING THEIR IMPACT ON HOSPITAL EMPLOYEE PERFORMANCE THROUGH JOB SATISFACTION

ABSTRAK

Ratna Widias Asmara, Pengaruh Budaya Organisasi dan Perilaku Cyberloafing Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada RSUD dr. Sayidiman Magetan), Tesis, Magetan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 2024.

Kajian utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan perilaku cyberloafing terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variable mediasi (studi pada RSUD dr. Sayidiman Magetan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian karyawan-karyawati RSUD dr. Sayidiman Magetan. Populasi penelitian ini sejumlah 565 karyawan dan teknik pengambilan sample secara proporsional random sampling dengan menggunakan rumus slovin dengan jumlah 216 responden. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Structual Equation Modeling (SEM) dengan perangkat lunak AMOS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Budaya organisasi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Semakin tinggi budaya organisasi (X1) maka kinerja karyawan (Y) juga akan meningkat. Budaya organisasi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (Z). Semakin tinggi budaya organisasi (X1) maka kepuasan kerja (Z) juga akan meningkat. Perilaku cyberloafing (X2) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Semakin tinggi perilaku cyberloafing (X2) maka kinerja karyawan (Y) akan menurun. Perilaku cyberloafing (X2) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (Z). Semakin tinggi perilaku cyberloafing (X2) maka kepuasan kerja (Z) akan menurunn. Kepuasan kerja (Z) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Semakin tinggi kepuasan kerja (Z) maka kinerja karyawan (Y) juga akan meningkat. Budaya organisasi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan kerja (Z). Semakin tinggi budaya organisasi (X1) maka kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan kerja (Z) juga akan meningkat. Perilaku cyberloafing (X2) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan kerja (Z). Semakin tinggi perilaku cyberloafing (X2) maka kinerja karyawan (Y) melalui kepuasan kerja (Z) akan menurun. Dari penelitian ini penulis memberikan saran kepada beberapa pihak seperti bagi pihak RSUD dr. Sayidiman Magetan perlu menciptakan budaya organisasi yang baik seperti memberi kesempatan karyawan untuk berinovasi dan berani untuk mengambil risiko. Selain itu juga memberikan arahan tentang pekerjaan dengan jelas kepada karyawan. Bagi karyawan, perlu untuk mengurangi perilaku cyberloafing, terutama perilaku mengunduh file (video,film,musik) yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Karyawan perlu meningkatkan kemampuannya sehingga sesuai dengan pekerjaan yang dijalankan. Selain itu juga perlu diperhatikan adalah masih seringnya karyawan dalam menunda tugas pekerjaan. Dan bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan atau memodifikasi dengan variabel lain.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Cyberloafing, Kinerja dan Kepuasan Kerja

ABSTRACT

Ratna Widias Asmara, Impact of Organizational Culture and Cyberloafing Behavior on Employee Performance With Job Satisfaction as a Mediation Variable (Study on RSUD Dr. Sayidiman Magetan), Thesis, Magetan, Faculty of Economics and Business, 2024.

The main study of this study is to find out the influence of organizational culture and cyberloafing behavior on employee performance with job satisfaction as a mediation variable (studi pada RSUD dr. Sayidiman Magetan). This research uses a quantitative approach with the research subject of RSUD employees Dr. Sayidiman Magetan. The population of the study is a total of 565 employees and the sampling technique is randomly proportionate by sampling using the Slovene formula with the total of 216 respondents. The data analysis technique used in this study is Structual Equation Modeling (SEM) with AMOS software. According to research results, organizational culture (X1) has a positive and significant influence on employee performance (Y). The higher the organization's cultural performance (X1), the higher the employee's (Y) performance. Organizational culture(X1) positively and significantly affects employment satisfaction (Z). The greater the organization's (X 1) culture, the greater will be employee satisfaction. The higher cyberloafing behavior (X2) has a negative and significant impact on employment performance ( Y). The more high the employment behaviors (X2), the lower the employe's performance (y). The worker's happiness (y) is significantly negative and the worker's satisfaction is significant. Organizational culture (X1) has a positive and significant impact on employee performance (Y) through job satisfaction (Z). The higher the organizational culture(X1) the higher the employee's performance (X) through employment satisfaction(Z) will also increase. Cyberloafing behaviour (X2) has a negative and significant effect on employees' performance(Y) via employment content(Z). From this research the author gives advice to some parties such as on behalf of RSUD Dr. Sayidiman Magetan need to create a good organizational culture such as giving employees the opportunity to innovate and dare to take risks. For employees, it is necessary to reduce cyberloafing, especially the behaviour of downloading files (video, movies, music) that are not related to the job. Employees need to improve their skills so that they fit the work they're doing. Besides it is also worth noting is still frequent employee in delaying work tasks. And for future researchers to add or modify with other variables.

Keywords: Organizational culture, Cyberloafing, Performance and Job Satisfaction