Hubungan antara Gegar Budaya dengan Resiliensi Diri Pada Mahasiswa Tingkat Pertama Luar Jawa di Universitas Negeri Surabaya

The Relationship between Culture Shock and Self-Resilience in First Year Students from Outside Java at Surabaya State University

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara gegar budaya dan resiliensi pada mahasiswa perantau diawal masa perkuliahan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 30 mahasiswa yang merantau sebagai tryout dan 100 mahasiswa tingkat awal yang berasal dari luar Jawa dan merupakan mahasiswa aktif Universitas Negeri Surabaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner secara online menggunakan googleform dengan instrumen skala gegar budaya dan skala resiliensi yang telah dikembangkan oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil uji korelasi dengan bantuan program SPSS 26.0, mendapatkan nilai koefisien korelasi atau hubungan (R) sebesar -0,422. Nilai tersebut menunjukan hubungan yang signifikan antara gegar budaya dengan resiliensi dan bersifat negatif yang berarti berlawanan. Dengan nilai koefisien korelasi (Rsqure) sebesar 0,232 yang berarti hubungan variabel bebas (Gegar Budaya) terhadap variabel variabel terikat (Resiliensi Diri) adalah sebesar 23,2%. Dengan demikan penelitian ini memberikan hasil bahwa adanya hubungan antara gegar budaya terhadap resiliensi diri pada mahasiwa rantau tingkat awal.

This research aims to identify the correlation between culture shock and resilience in migrant students at the beginning of their studies. This research method uses quantitative methods. The subjects in this research were 30 students who had migrated as tryouts and 100 entry level students who came from outside Java and were active students at Surabaya State University. The data collection technique in this research uses an online questionnaire using Google Form with cultural shock scale and resilience scale instruments that have been developed by researchers. The data analysis technique used in this research is Pearson Product Moment. Based on the results of the correlation test with the help of the SPSS 26.0 program, the correlation coefficient or relationship (R) value was -0.422. This value shows a significant relationship between culture shock and resilience and is negative, which means the opposite. With a correlation coefficient (R squre) of 0.232, this means that the relationship between the independent variable (Cultural Concussion) and the dependent variable (Self Resilience) is 23,2%. Thus, this research provides results that there is a relationship between culture shock and self-resilience in early-level overseas students.