Penalaran kuantitatif mendukung proses generalisasi yang dihasilkan siswa. Penalaran kuantitatif dalam menggeneralisasi diartikan sebagai proses berpikir logis yang berkenaan dengan memahami dan menganalisis informasi kuantitatif, menghubungkan antar kuantitas dan memanipulasi informasi kuantitatif yang diterapkan untuk menarik suatu kesimpulan. Generalisasi meliputi tahap relating, searching dan extending. Penalaran kuantitatif dalam menggeneralisasi diamati melalui beberapa aktivitas yang dilakukan yaitu: Tahap Relating (1) memahami dan menganalisis informasi kuantitatif (2) menghubungkan antarakuantitas yang terdapat dalam masalah/situasi; Tahap Searching (1) mencari hubungan yang sama antara dua kuantitas atau lebih; (2) mencari prosedur untuk mendeteksi hubungan antarkuantitas; (3) mendeteksi pola pada situasi yang diberikan; Tahap Extending (1) mengulangi pola yang ada untuk memperoleh bentuk umum; dan (2 mengaplikasikan untuk situasi baru.
Penelitian eksploratif ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil penalaran kuantitatif siswa SMP dalam menggeneralisasi ditinjau berdasarkan perbedaan gaya kognitif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang terdiri dari satu laki-laki bergaya kognitif Field-Independent (SLFI) dan satu laki-laki bergaya kognitif Field-Dependent. Pemilihan subjek melalui tes gaya kognitif dan tes kemampuan matematika. Pengambilan data penelitian melalui wawancara tidak terstruktur berbasis tugas. Analisis data melalui beberapa tahap, (1) telaah data; (2) pemeriksaan kredibilitas data; (3) reduksi data; (4) penyajian (display) dan penafsiran ddata dan (3) penarikan kesimpulan. Kredibilitas data diperiksa melalui triangulasi waktu, dilengkapi dengan perpanjangan pengamatan (prolonged engagement), peningkatan ketekunan dalam penelitian (persisten observation), diskusi teman sejawat (peer debriefing) dan pengecekan anggota (member check)
Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh kesimpulan terkait Profil Penalaran Kuantitatif Siswa Laki-laki Bergaya Kognitif Field-Independent (SLFI) dalam menggeneralisasi diantaranya: (1) SLFI memahami suatu masalah dengan menyampaikan kembali semua informasi yang terdapat pada situasi masalah, diawali dengan melakukan aktivitas membaca masalah kemudian menyajikan hasil bacaan (membaca masalah dengan tidak bersuara). Dari hasil bacaan, kemudian menyatakan unsur-unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti secara acak, sehingga apa yang dimaksudkan soal dapat dipahami dengan baik. Kemudian membuat contoh soal yang mirip dengan soal yang dihadapi dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dan menyebutkan unsur-unsur kemiripannya. SLFI membuat hubungan antarkuantitas yang terdapat dalam situasi masalah yang diberikan; (2) SLFI menemukan ada hubungan yang tetap/sama/stabil dari masalah yang diberikan dan kemudian memberikan argumen secara verbal terkait hubungan yang diperoleh. Menjelaskan prosedur yang digunakan untuk sampai pada solusi dari masalah yang diberikan dan mengemukakan strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah yaitu dengan membangun hubungan antarkuantitas. SLFI mengidentifikasi adanya pola dengan menyebutkan secara verbal pola yang dideteksi dan diikuti dengan alasan yang logis; (3) SLFI memperoleh bentuk umum dari pola yang dihasilkan. Kemudian menuliskan bentuk umum yang diperoleh tersebut dalam bentuk aljabar. Selanjutnya pada aktivitas mengaplikasikan untuk situasi baru, SLFI secara konsisten membuat soal yang mirip dengan soal yang dihadapi, serta menyebutkan unsur-unsur kemiripannya.
Profil Penalaran Kuantitatif Siswa Laki-Laki Bergaya Kognitif Field-Dependent (SLFD) dalam menggeneralisasi: (1) SLFD memahami suatu masalah dengan menyampaikan kembali semua informasi yang terdapat pada situasi masalah, diawali dengan melakukan aktivitas membaca masalah kemudian menyajikan hasil bacaan (membaca masalah dengan bersuara). Dari hasil bacaan, kemudian menyatakan unsur-unsur yang diketahui dan yang ditanyakan secara runtut, sesuai dengan informasi yang terdapat pada masalah, dengan tujuan memahami apa yang dimaksudkan oleh soal. Selanjutnya SLFD tidak selalu dapat membuat contoh soal yang mirip dengan soal yang dihadapi. SLFD hanya mampu membuat empat contoh soal yang mirip dari enam soal yang dihadapi. SLFD membuat hubungan antarkuantitas yang terdapat dalam situasi masalah yang diberikan; (2) SLFD menemukan ada hubungan yang tetap/sama/stabil dari masalah yang diberikan dan kemudian memberikan argumen terkait hubungan yang diperoleh. Menjelaskan prosedur yang digunakan untuk sampai pada solusi dari masalah yang diberikan dan mengemukakan berbagai strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah yaitu dengan membangun hubungan antarkuantitas. Strategi yang digunakan SLFD lebih bervariatif dan mampu merekonstruksi rumus yang telah diperoleh sebelumnya. SLFD mengidentifikasi adanya pola dengan menyebutkan secara verbal pola yang dideteksi dan kemudian memberikan alasan secara logis; (3) SLFD memperoleh bentuk umum dari pola yang dihasilkan sebelumnya. Kemudian menuliskan bentuk umum yang diperoleh dalam bentuk aljabar. Selanjutnya pada aktivitas mengaplikasikan untuk situasi baru, SLFD secara konsisten membuat soal yang mirip dengan soal yang dihadapi, serta menyebutkan unsur-unsur kemiripannya
Quantitative reasoning supports the generalization process produced by students. Quantitative reasoning in generalizing is interpreted as a logical thinking process relating to understanding and analyzing quantitative information, connecting inter-quantities and manipulating quantitative information that is applied to draw a conclusion. Generalization includes the phases of relating, searching and extending. Quantitative reasoning in generalizing is observed through several activities carried out, namely: Relating Phase (1) understanding and analyzing quantitative information (2) connecting inter-quantities contained in the problem/situation; Searching Phase (1) looking for the same relationship between two or more quantities; (2) looking for procedures to detect interpersonally relationships; (3) detecting patterns in the given situation; Extending stage (1) repeating existing patterns to obtain a general form; and (2) applying it to new situations.
This exploratory study aimed at describing the quantitative reasoning profile of junior high school students in generalizing reviewed based on differences in cognitive style. The subjects in this study were two people consisting of one male with cognitive-style Field-Independent (SLFI) and one male with cognitive Field-Dependent style. Subject selection was through cognitive style test and mathematical ability test. Retrieving research data was through task-based unstructured interview. Data credibility was examined through time triangulation, peer checking, and adequacy of references. Data analysis was through several phases, (1) data reduction, (2) data presentation and (3) conclusion.
Based on the results of data analysis, the conclusions related to the Quantitative Reasoning Profile of Male Student with Cognitive Field-Independent (SLFI) in generalizing include: (1) SLFI understands a problem by explaining again all information contained in a problem situation. It was beginning with an activity of reading the problem than presenting the results of reading (reading the problem with no voice). From the results of the reading, then the student stated the elements that were known and asked by using a language that was simple and easily understood randomly so that what was meant by the question could be understood well. Next SLFI made an example of a question similar to the problem faced by utilizing the knowledge that was previously owned and mentioned the elements of similarity. SLFI could always create inter-quantities relationships contained in a given problem situation; (2) SLFI always finds a fixed/equal/stable relationship from the problem given and then gives a verbal argument regarding the relationship obtained. He explained the procedure used to come to the solution from the problem given and put forward the strategy used to solve the problem, namely by building inter-quantities relationships. SLFI could always identify the existence of a pattern by verbally mentioning the pattern detected and followed by logical reasons; (3) SLFI obtains a general form of quantity in a variety of ways, namely by repeating the existing pattern or by using the formula previously obtained. He wrote down the general form obtained in the form of algebra. Furthermore, in the activity of applying for new situations, SLFI consistently made questions that were similar to the problem at hand and mentioned the elements of similarity
Quantitative Reasoning Profile of Male Students with Cognitive Field-Dependent Style (SLFD) in generalizing includes: (1) SLFD understands a problem by explaining all information contained in a problem situation. It was beginning with reading the problem than presenting the reading result (reading the problem with voiced). From the results of the reading, then he stated the elements that were known and which were asked successively, according to the information contained in the problem, with the aim of understanding what was meant by the problem. Furthermore SLFD could not always make an example of a problem similar to the problem at hand. SLFD was only able to make four examples of similar questions from the six questions faced. SLFD could always make inter-quantities relationships contained in a given problem situation; (2) SLFD always finds a fixed/equal/stable relationship of the problem given and then gives an argument regarding the relationship obtained. He explained the procedure used to come to the solution from the problem given and put forward various strategies used to solve the problem, namely by building inter-quantities relationships. The strategy used by SLFD was more varied and he was able to reconstruct the formula that had been obtained previously. SLFD could always identify the existence of a pattern by verbally mentioning the detected pattern and then giving logical reasons; (3) SLFD obtains a general form of quantity in a variety of ways, namely by repeating the pattern or by using the formula that has been obtained. He wrote down the general forms obtained in the form of algebra. Furthermore, in the activity of applying for new situations, SLFD consistently made questions similar to the problems faced and mentioned the elements of similarity