Pemberdayaan perempuan pekerja seks komersial(PSK) memiliki tantangan pada persepsi dan pemahaman PSK sendiri yang selama ini mendapatkan stigma buruk dan terpinggirkan dalam ruang sosial.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan sebagai keyinforman ditetapkan ketua LSM Suar. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan LSM Suar adalah komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi public.Adapun peran LSM Suar dalam pemberdayaanya adalah sebagai peran kebijakan, peran strategi, peran alat komunikasi dan peran komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: Suar Indonesia, Pemberdayaan Perempuan, Pekerja Sex Komersial
Women Commercial Sex Workers (CSWs) empowerment has challenges perceptions and understanding CSWs themselves who have been stigmatized and marginalized in social space. This research aims to analyze the role and communication strategy of Suar NGOs along describe the inhibiting and supporting factors that influence Suar NGOsin empowerment efforts. The research used qualitative approach and as the key informant is head of Suar NGOs. The results obtained that communication strategy used Suar NGOs is interpersonal communication, group communication and public communication. The Suar NGOs role in its empowerment is policy role, role of communication tools and the role of communication in daily life.
Keywords: Suar Indonesia, Women’s Empowerment,Commercial Sex Workers