IMPLEMENTASI PROGRAM PENCEGAHAN STUNTING DI DESA PADANGAN KECAMATAN PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
IMPLEMENTASI PROGRAM PENCEGAHAN STUNTING
DI DESA PADANGAN KECAMATAN PADANGAN
KABUPATEN BOJONEGORO
SKRIPSI
Oleh
YULI ASTUTIK
NIM 21040674205
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
PROGRAM STUDI S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2023
Stunting menjadi problem yang mendesak di seluruh dunia khususnya negara berkembang yaitu Indonesia. Stunting berdampak pada gagalnya pertumbuhan secara fisik, keterlambatan fungi otak serta resiko terjangkit berbagai penyakit kronis. Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat 25 teratas dengan prevalensi stunting mencapai 19,2%. Kabupaten Bojonegoro turut menyumbang angka prevalensi stunting di Jawa Timur sebesar 2,97%. Pada Desa Padangan, Bojonegoro masih ditemukan 2 kasus balita stunting, 5 balita beresiko stunting. Meski jumlah kasus stunting tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan puskesmas lain, namun disamping itu terdapat 15 bumil menderita KEK yang tentunya berpotensi melahirkan bayi dengan kondisi stunting. Hal ini perlu ditanggapi serius oleh pemerintah Desa Padangan melalui Program Pencegahan Stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana implementasi program pencegahan stunting di Desa Padangan Kabupaten Bojonegoro menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Fokus penelitian mencakup enam indikator implementasi kebijakan oleh Van Meter Van Horn yakni standar dan sasaran kebijakan, sumberdaya, komunikasi antar organisasi, karakteristik organisasi, kondisi sosial, ekonomi dan politik serta sikap agen pelaksana. Hasil penelitian membuktikan bahwa Desa Padangan telah menjalankan program sesuai dengan standar yang ditetapkan, sedangkan pada aspek sumberdaya ditemukan kendala kurangnya anggaran program serta kuantitas bidan desa, komunikasi antar organisasi telah berjalan dengan baik serta karakteristik organisasi pelaksana telah menunjukkan keseriusan dan tidak adanya ego sektoral. Pada aspek sosial, ekonomi, politik masih memerlukan perbaikan terutama pengetahuan orang tua terkait Kesehatan dan gizi. Program pencegahan stunting di Desa Padangan telah berjalan dengan baik dan berimplikasi positif pada pola pikir dan perilaku masyarakat yang semakin sadar kesehatan namun program masih belum terlaksana secara optimal.
Kata Kunci : Implementasi, Stunting, Kesehatan Ibu dan Bayi
Stunting is an urgent problem throughout the world, especially in developing countries, namely Indonesia. Stunting has an impact on physical growth failure, delayed brain function and the risk of contracting various chronic diseases. East Java Province is ranked in the top 25 with a stunting prevalence reaching 19.2%. Bojonegoro Regency also contributed to the stunting prevalence rate in East Java of 2.97%. In Padangan Village, Bojonegoro, there were still 2 cases of stunted toddlers, 5 toddlers were at risk of stunting. Even though the number of stunting cases is not too high when compared to other health centers, besides that, there are 15 pregnant women suffering from CED who of course have the potential to give birth to babies with stunting conditions. This needs to be taken seriously by the Padangan Village government through the Stunting Prevention Program. This research aims to explore how the stunting prevention program is implemented in Padangan Village, Bojonegoro Regency using a descriptive-qualitative approach. The focus of the research includes six indicators of policy implementation by Van Meter Van Horn, namely policy standards and targets, resources, communication between organizations, organizational characteristics, social, economic and political conditions and the attitude of implementing agents. The results of the research prove that Padangan Village has implemented the program in accordance with established standards, while in the resource aspect there were obstacles found in the lack of a program budget and the quantity of village midwives, communication between organizations has gone well and the characteristics of the implementing organization have shown seriousness and the absence of sectoral egos. Social, economic and political aspects still require improvement, especially parents' knowledge regarding health and nutrition. The stunting prevention program in Padangan Village has been running well and has had positive implications for the mindset and behavior of people who are increasingly aware of health, but the program is still not being implemented optimally.
Keywords: Implementation, Stunting, Mother and Baby Health