Kata Kunci: Pemilihan bahasa, fitur Bahasa wanita
Pemilihan bahasa adalah fenomena yang umum di masyarakat multibahasa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan keanekaragaman kode bahasa yang digunakan oleh anggota komunitas EQWIP HUBs. EQWIP HUBs adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh relawan dari Canada. Penulis memilih untuk meneliti komunitas ini adalah karena adanya pemilihan dan percampuran Bahasa yang terjadi dalam event tersebut dan seluruh membernya adalah wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menggambarkan bentuk pilihan bahasa dan menjelaskan faktor-faktor yang menentukan pilihan bahasa di komunitas ini, 2) untuk mengetahui alasan pribadi apa yang membuat mereka menggunakan bahasa yang berbeda dan 3) untuk menggambarkan fitur bahasa wanita apa gunakan di komunitas ini. Studi ini menguji perspektif sosiolinguistik pada pilihan bahasa di komunitas EQWIP HUBs berdasarkan teori Hymes yang dikenal sebagai singkatan SPEAKING, seperti (1) setting dan situation (2) participant (peserta), (3) ends (tujuan), (4) act sequence (urutan tindakan), ( 5) key (nada tutur), (6) instrumen, (7) norma, dan (8) genre. Masalah terakhir menggunakan teori Lakoff tentang fitur bahasa wanita.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Beberapa langkah telah dilakukan seperti, observasi, wawancara dan transkrip. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa utama yang digunakan dalam komunitas ini karena aturan yang ditetapkan oleh komunitas dan kehadiran penutur asli. Pilihan bahasa dari tiga bahasa, Inggris, Indonesia dan Jawa hanya dilakukan oleh anggota.
Penelitian ini setuju bahwa pilihan bahasa hanya dapat dilakukan oleh komunitas multibahasa atau bilingual. Semua anggota dalam komunitas ini adalah orang multibahasa yang berbicara tiga bahasa dan mereka menggunakan tiga bahasa dengan lawan bicara yang berbeda.
Keywords: Language choice, women language features
Language choice is a phenomenon that is common in multilingual societies. Language encounters that happen over and over can create a bilingual or multilingual group. This research is motivated by the use of the diversity of language codes used by members of the EQWIP HUBs community. EQWIP HUBs is a community in surabaya build by volunteers from Canada. The purposes of this study are 1) to describe the form of language choice and explain the factors that determine the language choice in this community, 2) to know what personal reason that makes them use different languages and 3) to describe what women language feature use in this community and how they enhance English language by using women linguistic features. This study examines the sociolinguistic perspective on language choice in the EQWIP HUBs community based on Hymes’ theory known as the SPEAKING acronym, such as (1) setting and scene (2) participants, (3) ends, (4) act sequence, (5) keys, (6) instrumentalities, (7) norms, and (8) genre. The last problem use Lakoff theory about women language features.
The method used in this research is qualitative method. Some steps has been done such as, observation, interview and transcribe. The result of this study state that English is the main language used in this community because of the rules set by the community and presence of the native speaker. Language choice from three languages, English, Indonesian and Javanese is only done by the members.
This research acknowledges that language choice can only be made by a multilingual or bilingual group. All members in this community are multilingual people who speak three languages and they use the three languages with different interlocutors.