PERKEMBANGAN INDUSTRI PABRIK GULA LESTARI DI NGANJUK PADA TAHUN 1910-1929

THE DEVELOPMENT OF THE LESTARI SUGAR FACTORY INDUSTRY IN NGANJUK IN 1910-1929

Periode pertumbuhan industri gula di Indonesia tidak lepas dari pengaruh kolonialisme bangsa Belanda. Keuntungan yang dibawa oleh komoditas gula membuat maraknya pabrik gula yang didirikan oleh modal swasta, yang mana salah satunya adalah Pabrik Gula Lestari yang berdiri pada tahun 1910. Fokus tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk menganalisis latar belakang berdirinya PG Lestari; (2) Untuk menganalisis perkembangan PG Lestari dari tahun 1910 hingga 1929. Penelitian ini menggunakan empat proses tahapan yang ada dalam metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data pada penelitian ini diperoleh dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer diperoleh dari arsip seperti Jaarboek voor Suikerfabriekanten in Nederlandsch-Indië, De Indische courant, De Indische mercuur, dan lain-lain. Sedangkan sumber sekunder diperoleh dari buku, artikel jurnal, atau skripsi yang memiliki relevansi terhadap penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di awal berdirinya PG Lestari terdapat beberapa konflik dengan beberapa pabrik gula yang dimiliki oleh pengusaha Cina. PG Lestari melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah tersebut baik dari jalur legal maupun jalur illegal. Perkembangan PG Lestari sejak berdirinya pabrik pada tahun 1910 mengalami peningkatan yang cukup stabil dalam hasil produksi gula. Adanya stabilitas hasil produksi tidak lepas dari penggunaan mesin-mesin yang cukup maju dan hubungan kerja sama dengan balai penelitian POJ (Proefstation Oost-Java). Terjadinya krisis malaise yang melanda dunia pada tahun 1929 memiliki dampak yang besar terhadap PG Lestari. Pabrik yang kala itu sedang mengalami puncak kenaikan produksi terpaksa harus tutup dan berhenti melakukan penanaman.

The period of growth of the sugar industry in Indonesia cannot be separated from the influence of Dutch colonialism. The benefits brought by the sugar commodity have led to the proliferation of sugar factories established by private capital, one of which is the Lestari Sugar Factory which was established in 1910. The focus of the objectives in this study are: 1) To analyze the background of the establishment of the Lestari Sugar Factory; (2) To analyze the development of the Lestari Sugar Factory from 1910 to 1929. This study uses four stages of the historical research method, namely heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The data in this study were obtained from primary and secondary sources. Primary sources were obtained from archives such as Jaarboek voor Suikerfabriekanten in Nederlandsch-Indië, De Indische courant, De Indische mercuur, and others. While secondary sources are obtained from books, journal articles, or theses that have relevance to this research. The results showed that at the beginning of the establishment of the Lestari Sugar Factory there were several conflicts with several sugar factories owned by Chinese entrepreneurs. Lestari Sugar Factory took several actions to overcome these problems, both from the legal and illegal channels. The development of the Lestari Sugar Factory since the establishment of the factory in 1910 has experienced a fairly stable increase in sugar production. The stability of production results cannot be separated from the use of quite advanced machines and the cooperative relationship with the POJ (Proefstation Oost-Java) research center. The malaise crisis that hit the world in 1929 had a big impact on PG Lestari. The factory, which at that time was experiencing the peak of increasing production, had to close and stop planting.