Rasio kerja yang diberikan pada suatu latihan akan mempengaruhi tubuh secara anatomis dan fisiologis, seperti kekuatan otot, kecepatan reaksi otot, daya tahan otot, stabilisasi otot, daya tahan jantung paru, daya ledak otot dan koordinasi otot. Penggunaan rasio 1:1, 1:2, 1:3 terhadap perubahan anaerobic threshold, pemulihan  heart rate, kadar kadar asam laktat, dan pemulihan koordinasi tubuh selama ini belum pernah dilakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rasio latihan 1:1, 1:2, 1:3 terhadap perubahan anaerobic threshold, pemulihan  heart rate, kadar kadar asam laktat, dan pemulihan koordinasi tubuh pada mahasiswa PJKR FIK UNY.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain penelitian menggunakan tes awal dan tes akhir (pretest-posttest group Design). Teknik penentuan sampel berdasarkan Purposive sampling. Sampel  penelitian yang telah memenuhi riteria dan penghitungan jumlah sampel ditentukan sebanyak 30 mahasiswa. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok menggunakan ordinal pairing. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa harga F memiliki nilai signifikansi 0,000 <0,05, sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel rasio latihan 1:1, 1:2, 1:3 terhadap anaerobic threshold, asam laktat, pemulihan heart rate, dan pemulihan koordinasi tubuh.

Simpulan penelitian ini antara lain ada pengaruh yang signifikan antara: 1) rasio latihan 1:1, 1:2, 1:3 terhadap perubahan anaerobic threshold. 2) rasio latihan 1:1, 1:2, 1:3 terhadap pemulihan  heart rate, 3) rasio latihan 1:1, 1:2, 1:3 terhadap kadar asam laktat, 4) rasio latihan 1:1, 1:2, 1:3 terhadap pemulihan koordinasi tubuh, dan 5) Rasio latihan 1:1 lebih baik pengaruhnya daripada 1:2, dan 1:3 terhadap perubahan anaerobic threshold,  pemulihan heart rate, kadar asam laktat, dan pemulihan koordinasi tubuh.

Ratio of activity given to an exercise will affect the body anatomically and physiologically, such as muscle strength, muscle reaction speed, muscle endurance, muscle stabilization, heart- lungs resistance, muscle explosive power, and muscle coordination. The use of ratio 1:1, 1:2, 1:3 to anaerobic threshold, heart rate recovery, level of lactic acid levels changes, and body coordination  recovery have not been conducted in research. The research intends to analyse the effect of exercise ratio 1:1, 1:2, 1:3 on changes in anaerobic threshold, heart rate recovery, lactic acid level, and body coordination recovery of PJKR students in FIK UNY.

The research method used was by quasi-experimental with research design using pretest-posttest group design. Sampling technique was based on purposive sampling. Research samples that had met the criteria and the calculation of the number of samples were determined by 30 students. The samples were divided into 3 groups using ordinal pairing. The results of research data analysis show that the value of F has  significance value 0,000 <0,05, so that it can be said that there is significant effect among 1:1, 1:2, 1:3 variable exercise ratio on anaerobic threshold, lactic acid, heart rate recovery  and body coordination recovery.

The conclusions of this research are that there is significant effect among: 1) exercise ratio 1:1, 1:2, 1:3 to changes in anaerobic threshold. 2) exercise ratio 1:1, 1:2, 1:3 on recovery of heart rate, 3) exercise ratio 1:1, 1:2, 1:3 on lactic acid levels, 4) exercise ratio 1: 1, 1: 2, 1: 3 on body coordination recovery, and 5) effect of exercise ratio 1:1 is better than 1: 2, and 1: 3 for changes in anaerobic threshold, heart rate recovery, lactic acid level, and body coordination recovery