MONITORING KANDUNGAN CO2 DI UDARA BERBASIS IOT DENGAN NODEMCU ESP8266 DAN SENSOR MQ135
MONITORING OF CO2 CONTENT IN AIR BASED ON IOT WITH ESP8266 NODEMCU AND MQ135 SENSOR
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengembangkan dan mengetahui cara kerja alat monitoring kandungan CO2 di udara berbasis Internet of Things. Penelitian dimulai pada bulan November di dua daerah yang berbeda yaitu Panekan Kabupaten Magetan dan Ketintang Kota Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan alat monitoring kandungan CO2 yang dikembagkan yang kemudian dibandingkan dengan alat pembanding yaitu “Air Quality Detector” yang dapat mendeteksi kandungan CO2. Berdasarkan percobaan yang dilakukan alat monitoring kandungan CO2 yang dibuat menghasilkan nilai rata-rata berturut-turut 549.18 ppm dan 666.29 ppm sedangkan pada alat pembanding berturut-turut 523.75 ppm dan 658.75 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alat yang dirancang mampu mendeteksi kadar CO2 yang ada di udara baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Alat monitoring yang dibangun memiliki taraf ketelitian 99.32% di daerah pedesaan dan 99.86% saat alat digunakan untuk memonitoring kandungan CO2 di daerah perkotaan. Hasil pembacaan ini dapat dilihat pada Smartphone yang telah terpasang aplikasi monitoring kualitas udara.
This research is experimental research that aims to develop and know how the CO2 content monitoring tool based on the Internet of Things works. The research started in November in two different areas, namely Panekan, Magetan Regency, and in Ketintang, Surabaya City. The method used in this research is an experimental quantitative research method which is carried out using a CO2 content monitoring tool that is built which is then compared with a comparison tool, namely "Air Quality Detector" which can also detect CO2 content. Based on the experiments carried out by the CO2 content monitoring tool that was built, the sensor average values were 549.18 ppm and 666.29 ppm, respectively, and 523.75 ppm and 658.75 ppm on the comparison tool, respectively. Based on the experiment results, it tended to be inferred that the designed tool can detect CO2 levels in the air both in rural and urban areas. The monitoring tool built has an accuracy level of 99.32% in rural areas and 99.86% when the tool is used to monitor CO2 content in urban areas. The results of this reading could be displayed on smartphones that had an air quality monitoring application installed.