ONOMATOPE DAN MIMESIS DALAM KOMIK TOKYO REVENGERS VOLUME 9 KARYA KEN WAKUI
ONOMATOPOEIA AND MIMESIS IN JAPANESE COMIC TOKYO REVENGERS 9th VOLUME BY KEN WAKUI
Dalam bahasa Jepang, tiruan suara digunakan sebagai ekspresi yang mampu mendeskripsikan sebuah kata. Tiruan suara ini disebut Onomatope dan Mimesis. Penduduk Jepang biasa menyisipkan Onomatope dan Mimesis dalam percakapan keseharian karena cukup singkat dan bermakna luas, selain itu dapat memberikan kesan yang lebih hidup. Onomatope dan Mimesis dalam Komik memegang peranan penting dalam menyampaikan apa yang ingin disampaikan oleh Komikus melalui karya mereka. Meskipun cukup banyak pembahasan yang menjelaskan tentang Onomatope Bahasa Jepang, namun pembahasan mengenai Mimesis Bahasa Jepang juga cukup menarik untuk dijabarkan dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini, perbedaan antara Onomatope dan Mimesis akan dijelaskan. Oleh karena itu, metode yang paling tepat untuk menyusun penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menguraikan data yang telah dikumpulkan, dan teknik yang digunakan untuk menjelaskan data tersebut adalah teknik analisis domain. Penjelasan tersebut akan didukung dengan contoh data yang telah diperoleh dari Komik Tokyo Revengers. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah Giongo dan Gitaigo, yang mewakili masing-masing Onomatope dan Mimesis. Penelitian ini akan menunjukkan hasil tentang perbedaan antara Onomatope dan Mimesis. Terdapat empat perbedaan dan pembahasan mengenai perbedaan masing-masing karakteristik Onomatope dan Mimesis, yaitu objek, indera penangkapan, persamaan suara, dan sumber suara. Selanjutnya akan dijelaskan dalam penelitian ini.
In Japanese language, imitate-sounds are used to describe the sounds and expressions of the word being described. This imitate-sounds called Onomatopoeia and Mimesis. Japanese people often use onomatopoeia and Mimesis in their conversations because it is short and has a strong sense, and it also provides a livelier impression. The role of onomatopoeia and Mimesis in comic has held a big part in order to convey what is the comic artist wanted to express through their work. Even though there are plenty of paper that explained about Japanese Onomatopoeia, but still the insight about Japanese Mimesis is quite interesting to be explained through a paper. In this paper, the difference between Onomatopoeia and Mimesis will be explained. With that being said, the most suitable methods to run this paper into a proper one is by using qualitative-descriptive methods to breakdown the data that has been collected. And the technique that has been used for explaining the data is domain analysis technique. The explanation will be supported by an example of data that has been obtained from Tokyo Revengers Comic. The exact data that has been collected in this paper is Giongo and Gitaigo, which is represent each onomatopoeia and Mimesis. This paper will shows a result about the difference between onomatopoeia and Mimesis. There are four differences and the discussion is about the difference between each characteristic of Onomatopoeia and Mimesis, which is the object, sense of capture, sound equation, and sound source. Furthermore, will be explained in this paper.