Perancangan Buku cerita kisah Gunung Budheg Tulungagung untuk usia Remaja
The design of the story book of the story of Mount Budheg Tulungagung for teenagers
Di zaman sekarang ini teknologi sudah mulai berkembang pesat ,terutama para generasi remaja. Maraknya penggunaan ponsel pintar membuat banyak pengaruh untuk para generasi remaja yang menjadi lupa akan budayanya sendiri seperti cerita rakyat kisah gunung budeg. Kisah gunung budeg merupakan cerita rakyat yang melegenda di daerah Tulungagung. Kurangnya minat membaca dan juga kurangnya media yang menarik membuat para remaja sekarang menjadi lupa akan cerita rakyat di daerahnya sendiri, maka dari itu untuk meningkatkan upaya minat membaca dibuatkan perancangan buku cerita kisah gunung budeg untuk usia remaja. Perancangan ini menggunakan metode Penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan tentang perancangan buku cerita gunung budeg. Hasil dari penelitian ini berpa buku cerita dengan ukuran 18x25 yang memuat ilustrasi dengan style engraving agar terlihat kesan vintage dan tradisional. Media utama ini dilengkapi dengan media pendukung yaitu kartu bergambar yang berisi karakter karakter dalam mitos Tulungagung. Dengan dibuatnya perancangan buku cerita ini diharapkan para generasi muda dapat tertarik untuk membaca dan mempelajari ini buku kisah joko budeg
In this day and age technology has begun to develop rapidly, especially the younger generation. The widespread use of smart phones has made a lot of influence for the younger generation who have forgotten their own culture, such as the folklore of the story of Gunung Budeg. The story of Mount Budeg is a legendary folklore in the Tulungagung area. The lack of interest in reading and also the lack of interesting media makes teenagers now forget about folklore in their own area, therefore to increase efforts to read interest, a story book for the story of Gunung Budeg is made for teenagers. This design uses a descriptive qualitative research method that describes the design of the Gunung Budeg story book. The results of this study are in the form of a story book with a size of 18x25 which contains illustrations with engraving style to give a vintage and traditional impression. The main media is equipped with supporting media, namely picture cards containing the characters in the Tulungagung myth. With the design of this story book, it is hoped that the younger generation will be interested in reading and studying this Joko Budeg story book