Penelitian ini membahas bagaimana implementasi community-based social marketing dalam pelaksanaan pengelolaan sampah mandiri masyarakat khususnya di Kecamatan Jambangan. Community-based social marketing merupakan turunan dari teori Pemasaran Sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari observasi dan wawancara dengan beberapa pihak seperti Pemerintah dan warga Kecamatan Jambangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Jambangan sudah menerapkan langkah-langkah dalam teori community-based social marketing walaupun masih semu. Kehadiran fasilitator dan kader sebagai agen perubahan sosial adalah yang mampu mengubah perilaku masyarakat. Selain itu, kompetisi juga menjadi pendorong masyarakat mengubah perilaku pengelolaan sampah secara mandiri.
Kata kunci : Pemasaran Sosial, Komunitas, Pengelolaan Sampah
The study discusses the implementation of community-based social marketing, in the practice of independent community waste management, specifically in Kecamatan Jambangan. Community-based social marketing is a derivative of the Social Marketing Theory. This study used the qualitative descriptive approach with a case study method. Data were obtained from observations and interviews with several parties such as the government and residents of Kecamatan Jambangan. The results of the study show how independent waste management carried out by the Kecamatan Jambangan community has implemented steps in the theory of community-based social marketing, although those are still artificial. The presence of facilitators and cadres as social change agents is able to change people’s behaviour. Moreover, the competition also enables the driving force in the community to change the behaviour of waste management independently.
Key words : Social Marketing, Community, Waste Management