PERLAWANAN MASYARAKAT NGANJUK PADA MASA AGRESI MILITER BELANDA 2 PADA TAHUN 1948 SAMPAI 1949
THE PUBLIC RESISTANCE IS SHOCKING AT THE TIME OF THE 2nd DUTCH MILITARY AGGRESSION IN 1948 TO 1949
Perbedaan penafisiran terhadap isi perjanjian Linggajati menyebabkan Belanda melakukan agresi militer atas Indonesia yang berujung pada perjuangan Indonesia melalui berbagai perjuangan demi mempertahankan kemerdekaan. Tidak terkecuali perjuangan masyarakat nganjuk dalam mempertahankan kemerdekaan pada saat agresi militer 2. Mempertahankan kemerdekaan Indonesia merupakan tanggung jawab semua rakyat Indonesia. Tidak terkecuali Peran rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sangat penting dan sangat diperlukan Pada Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu 1. Bagaimana latar belakang masyarakat Nganjuk dalam mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda 2? 2. Bagaimana jalannya perjuangan rakyat Nganjuk dalam mempertahankan kemerdekaan pada masa agresi militer belanda 2 terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia? 3. Bagaimana dampak perjuangan masyarakat Nganjuk dalam mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda 2? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses perjuangan rakyat pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1949 di nganjuk.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, kepustakaan dan teknik dokumentasi, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis data kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian, Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah (history research). Langkah yang diambil dalam proses penelitian ini meliputi pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut Kesepakatan Gencatan Senjata, adanya perlawanan yang menyebabkan terputusnya akses jalan utama kertosono-baron, selain itu masih diakui dan diseganinya paskan TNI dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia.
Kata kunci : agresi militer belanda II, Nganjuk, perjuangan rakyat
Differences in interpretation of the contents of the Linggajati agreement caused the Dutch to carry out military aggression against Indonesia which led to Indonesia's struggle through various struggles to maintain independence. It is no exception for the people's stubborn struggle to defend independence during military aggression. 2. Maintaining Indonesia's independence is the responsibility of all Indonesian people. The role of the people in defending the independence of the Republic of Indonesia is no exception. This research has three problem formulations to be discussed, namely 1. What is the background of the Nganjuk people in defending independence in the Dutch military aggression 2? 2. How was the struggle of the Nganjuk people in defending independence during the Dutch military aggression 2 against the struggle for Indonesian independence? 3. How was the impact of the Nganjuk people's struggle in defending independence on the Dutch military aggression 2? The purpose of this study was to find out how the process of the people's struggle during the Second Dutch Military Aggression in 1949 in Nganjuk. The data collection techniques used interview techniques, literature and documentation techniques, while to analyze the data used qualitative data analysis. in this study is a historical research method (history research). The steps taken in this research process include topic selection, heuristics (collection of sources), criticism, interpretation and historiography. Based on the results of the study, it was concluded as follows: the Armistice Agreement, the existence of resistance that caused the main road access to Kertosono-Baron to be cut off, besides that the TNI was still recognized and respected by the TNI in defending Indonesian independence.
Keywords: Dutch military aggression II, Nganjuk, people's struggle