Profil Miskonsepsi Peserta Didik Pada Kelas XI SMA Sub Materi Transpor Membran Dengan Teknik Three Tier Diagnostic Test

Misconception Profile Of 11th Grade High School Students On Membrane Transport Using Three Tier Diagnostic Tests 

    Pada masa pandemi Covid-19, proses pembelajaran di Indonesia umumnya menggunakan pembelajaran jarak jauh sehingga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membuat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang asesmen diagnostik yang harus dilakukan guru salah satunya bertujuan untuk mendeteksi miskonsepsi. Identifikasi miskonsepsi perlu dilakukan karena dapat mengganggu pembentukan konsep pada materi selanjutnya karena terdapat beberapa konsep yang berkorelasi dengan konsep lain. Asesmen kognitif merupakan salah satu alat untuk mendeteksi siswa yang mengalami miskonsepsi. Tujuan dari penelitian deskriptif evaluatif ini adalah untuk mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap miskonsepsi yang dialami siswa pada sub materi transpor membran menggunakan tes diagnostik tiga tingkat, dan pembenaran beberapa konsep pada miskonsepsi tertinggi. Tahap penelitian terdiri dari validasi instrumen tes, mengujikan instrumen tes pada siswa, analisis hasil sampel menggunakan tabel untuk mengelompokkan konsepsi siswa dan parameter untuk menentukan tingkat miskonsepsi, dan menarik kesimpulan. Sasaran penelitian ini adalah 40 siswa SMA Negeri 1 Babat kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil miskonsepsi siswa yang memahami konsep, tidak memahami konsep, dan mengalami miskonsepsi sebesar 9,625%; 31,250%; dan 59,125% masing-masing. Siswa yang mengalami miskonsepsi dibagi menjadi tiga kriteria tingkat miskonsepsi, yaitu miskonsepsi tinggi sebesar 45,00%, miskonsepsi sedang sebesar 37,50%, dan miskonsepsi rendah sebesar 17,50%. Faktor-faktor yang mempengaruhi miskonsepsi yang dihadapi siswa adalah guru, metode pembelajaran, media pembelajaran, buku teks siswa, dan termasuk siswa itu sendiri. Implikasi dari penelitian ini adalah siswa mengalami lebih banyak miskonsepsi daripada memahami konsep.

The learning method in Indonesia employed distance learning during the Covid-19 pandemic with the purpose that the Ministry of Education and Culture released a decree number 719/P/2020 on Diagnostic Assessment, of which one was meant to identify misconceptions with the intent that teachers must carry out. Identification of misconceptions needs to be done because it can interfere with the formation of concepts in the next material because there are several concepts that are correlated with other concepts. Cognitive assessment is one tool to recognize students that have misconceptions. The objective of this descriptive evaluative research is to assess the profile of students’ misconceptions and the factors that have contributed to misconceptions faced by students in membrane transport sub materials using the Three Tier Diagnostic Test, and justification of some concepts at the highest misconceptions. The research phase consisted of validation of the test instrument, testing the student using the test instrument, analyzing the outcomes of the sample using a table for grouping students’ conceptions and parameters for deciding the level of misconceptions, and drawing the conclusions. The target of this research is 40 students of State High School 1 Babat in 11^th grade that was XI Science 1 and XI Science 2 classes. The findings revealed that the misconception profile of students who understand the concept, do not understand the concept, and have encountered misconceptions were 9.625%; 31.250%; and 59.125% respectively. Students who experienced misconceptions were divided into three criteria for the level of misconception, a namely high misconception by 45.00%, a moderate misconception by 37.50%, and low misconception by 17.50%. Factors that affect the misconceptions faced by students were teacher, teaching method, learning media, students’ textbooks, and including students themselves. This research implies that students experience more misconceptions than understand the concepts.