ANALISIS PROGRAM OUTDOOR LEARNING ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK LABSCHOOL UNESA 1 SURABAYA
ANALYSIS OF THE OUTDOOR LEARNING PROGRAM FOR CHILDREN AGED 4-5 YEARS AT THE UNESA 1 SURABAYA LABSCHOOL KINDERGARTEN
Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program outdoor learning anak usia 4-5 tahun di TK Labschool UNESA 1 Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, menggunakan subjek penelitian diantaranya Informan kunci (Informan Key), dan juga Informan Pendukung. Tahapan dari Teknik Analisis data dalam penelitian ini adalah diantaranya, Pengumpulan Data, Pada penelitian kualitatif pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi atau gabungan ketiganya yaitu triangulasi. Data Reduction (Reduksi Data) Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, menjelaskan, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, Data Display (Penyajian Data, Dalam penelitian kualitatif, teks naratif adalah penyajian data yang paling umum, hal ini membantu peneliti memahami apa yang terjadi di lapangan dan merencanakan pekerjaan selanjutnya iii iii berdasarkan apa yang telah peneliti pahami (Sugiyono, 2019). iv Verifikasi/Penarikan Kesimpulan, Kesimpulan dalam pendekatan kualitatif mungkin bisa menjawab fokus penelitian yang dikemukakan di awal atau mungkin tidak, karena dalam pendekatan kualitatif fokus masalah masih bersifat sementara dan akan berkembang sesuai dengan data yang diperoleh ketika penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai analisisprogram outdoor learning terhadap anak usia 4-5 tahun di TK Labschool UNESA, dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan guru merencanakan program outdoor learning dengan membuat perangkat pembelajaran yang meliputi prosem, RPPM, dan RPPH yang mengacu pada kurikulum merdeka Permendikbud No. 262 Tahun 2022. Pada Permendikbud N0.262 Tahun 2022 menjelaskan bahwa pada struktur kurikulum PAUD yang terdiri dari kegiatan pembelajaran intrakulikuler dan dan projek penguatan profil pancasila. Pada kurikulum merdeka juga menegaskan bahwa kegiatan pembelajaran yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mampu meningkatkan capaian anak. Disamping itu, kurikulum merdeka juga menjelaskan bahwa kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sehingga program outdoor learning yang dilakukan oleh TK Labschool UNESA 1 sangat mendukung penjelasan dari kurikulum merdeka Kata Kunci : Golden Age, Siswa, Anak Usia Dini, Learning Outdoor,Sekolah
The purpose of this study was to describe the planning, implementation, and evaluation of outdoor learning programs for children aged 4-5 years at UNESA Labschool Kindergarten 1 Surabaya. This research uses qualitative research, using research subjects including Key Informants, and also Supporting Informants. The stages of the data analysis technique in this study include, Data Collection, in qualitative research collecting data through observation, interviews, and documentation or a combination of the three, namely triangulation. Data Reduction (Data Reduction) Data reduction is an activity of summarizing, explaining, selecting key things, focusing on important things, Data Display (Data Presentation, In qualitative research, narrative text is the most common data presentation, this helps researchers understand what happened in the field and plan further work based on what researchers have understood (Sugiyono, 2019). Verification / Conclusion Drawing, Conclusions in a qualitative approach may be able to answer the research focus stated at the beginning or may not, because in a qualitative approach the focus of the problem is still temporary and will develop according to the data obtained during the research. Based on the results of research conducted vi on the analysis of outdoorlearning programs for children aged 4-5 years at UNESA Labschool Kindergarten, carried out through several stages, namely: planning, implementation, and evaluation. In the planning stage, the teacher plans the outdoor learning program by making learning tools which include prosem, RPPM, and RPPH which refer to the independent curriculum Permendikbud No. 262 of 2022. Permendikbud N0.262 of 2022 explains that the PAUD curriculum structure consists of intraculicular learning activities and projects to strengthen the Pancasila profile. The independent curriculum also emphasizes that the learning activities chosen must provide a fun experience and be able to improve children's achievements. In addition, the independent curriculum also explains that activities need to be supported by the use of learning resources that are real and in the environment around children. Therefore, the outdoor learning program conducted by Labschool UNESA 1 Kindergarten strongly supports the explanation of the independent curriculum. Keywords: Golden Age, Students, Early Childhood, Outdoor Learning,School