Desa Sumurgeneng adalah desa di Kecamatan Jenu yang masuk lokasi pembangunan kilang minyak. Rencana pembangunan kilang minyak ini memunculkan penolakan dari masyarakat. Penolakan masyarakat dikarenakan dampak dari pembangunan seperti ancaman hilangnya lahan pertanian, alih profesi, kesehatan, lingkungan, sosial dan budaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi masyarakat terdampak dalam menolak pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam menolak pembangunan kilang minyak banyak aksi penolakan yang dilakukan oleh masyarakat. Dari segi komunikasi, aksi penolakan masyarakat terbagi menjadi 2, yaitu komunikasi instrumental dan komunikasi ritual. Aksi penolakan yang masuk komunikasi instrumental yaitu demonstrasi, pemasangan spanduk penolakan dan penolakan masyarakat melalui jalur hukum. sedangkan aksi penolakan yang masuk komunikasi ritual adalah aksi bucuan (tumpengan) tolak balak dan istighosah.
Kata kunci : pembangunan kilang minyak, penolakan
masyarakat, komunikasi instrumental, komunikasiritual
Sumurgeneng village is a village in Jenu subdistrict which is included in the construction site of an oil refinery. The development of oil refinery in Jenu subdistrict bring up rejection in community. The community’s rejection of the development of oil refinery is due to the impact caused by the development for the community such as the threat of loss agricultural land, helath, environment, social, and culture.
The purpose of this study was to describe the communication of affected community in rejecting the development of New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban. This research uses a qualitative approach with case study method. Data were collected using interview, observation and documentation techniques.
The result of this study indicate that in rejecting the development of oil refinery there have been many rejection actions that have been carried out by the community. In term of communication, the action of community rejection is devided into 2, namely instrumental communication and ritual communication. The action of rejection included in instrumental communication are demonstrations, the installation of banner rejection and legal channels. While the action of rejection included in ritual communication are make a reject barking cone (bucu) and istighosah.
Keywords : development of oil refinery, community’s rejection,
instrumental communication, ritualcommunication