Penerapan Media Truth or Dare untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMKN 2 Boyolangu pada Materi Dasar Penyakit dan Kelainan Kulit

Media pembelajaran truth or dare masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran di SMK. Media ini cocok diterapkan pada materi penyakit dan kelainan kulit yang bersifat teori khususnya pada Program Keahlian Kecantikan dan SpA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMKN 2 Boyolangu, terdapat 50% siswa di kelas sulit dalam menguasai dan memahami materi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peningkatan hasil belajar siswa; 2) kerjasama siswa dalam kelompok; 3) respon siswa. Pendekatan yang digunakan adalah Pre-Eksperiment Design  dengan rancangan Pretest-Posttest Group. Populasi penelitian adalah siswa kelas X Program Keahlian Kecantikan dan SpA SMKN 2 Boyolangu sejumlah 140 siswa, sampel penelitian adalah kelas X KC 4 sejumlah 35 siswa dengan menggunakan teknik sampling Probability Sampling. Instrumen penelitian meliputi: 1) instrumen soal tes; 2) lembar observasi kerjasama kelompok siswa; 3) instrumen angket respon siswa. Hasil penelitian diperoleh: 1) hasil belajar pada pengujian hipotesis didapatkan nilai t_hitung (12.040) > t_tabel (2.032) dan nilai Signifikansi (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05, maka dikatakan bahwa pembelajaran dengan media truth or dare memiliki perbedaan secara signifikan pada nilai rata-rata  pretest 52.91 dan posttest 83.20 sehingga terdapat peningkatan hasil belajar secara signifikan; 2) kerjasama siswa dalam kelompok menunjukkan hasil rata-rata sebesar 4.38 dengan kategori sangat baik; 3) respon siswa tentang media truth or dare menunjukkan persentase 94.8% dengan kategori sangat baik. Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan media truth or dare pada materi dasar penyakit dan kelainan kulit mengalami peningkatan hasil belajar dengan respon sangat baik.

Truth or dare learning media is still rarely used in the learning process in Vocational High Schools. This media is suitable to be applied to material on diseases and skin disorders that are theoretical in nature, especially in the Beauty Skills and SpA Programs. Based on the results of interviews with the teachers of SMKN 2 Boyolangu, there were 50% of students in the class having difficulty mastering and understanding the material. This study aims to determine: 1) increase in student learning outcomes; 2) student cooperation in groups; 3) student response. The approach used is the Pre-Experiment Design with the Pretest-Posttest Group design. The research population was 140 students in class X of the Beauty Skills and SpA Program at SMKN 2 Boyolangu, the research sample was class X KC 4 with a total of 35 students using the Probability Sampling technique. The research instruments include: 1) test questions; 2) observation sheets of student cooperation in groups; 3) student response questionnaire instrument. The results of the study were obtained: 1) the learning outcomes in hypothesis testing obtained tcount (12.040) > ttable (2.032) and a Significance value (2-tailed) of 0.000 <0.05, it is said that learning using truth or dare media has a significant difference in the average pretest score of 52.91 and posttest 83.20 so that there is an increase in learning outcomes; 2) student cooperation in groups shows an average result of 4.38 in the very good category; 3) student responses to the media truth or dare show a percentage of 94.8% in the very good category. The conclusion of this study is that learning using truth or dare media on the basic material of diseases and skin disorders has increased learning outcomes with very good responses.