Pengaruh Museum Virtual terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X SMA Assubhan.

The Influence of Virtual Museum on Students' Critical Thinking Ability in History Subject Class X Assubhan High School.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Museum Virtual terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X SMA Assubhan.” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh museum virtual terhadap kemampuan berpikir peserta didik dan seberapa besar pengaruhnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis data interval diukur menggunakan angket respon dan soal post-test yang disusun berdasarkan 3 karakteristik Museum Virtual dan 9 standar berpikir kritis yang dikemukakan oleh Richard W. Paul dan Linda Elder. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan Pre-Experimental Design dan One-Shot Case Study sebagai model penelitian. Sumber data pada model ini diperoleh melalui angket respon pengaruh penggunaan museum virtual dan soal post-test berpikir kritis. Teknik pengambilan sampel menggunakan Probability Sampling berjenis  Simple Random Sampling, di mana sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Jenis analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana, dengan hasil rumus regresi Y = 17,798 + 0,116X. Nilai Rsquare sebesar 0,031 bermakna bahwa besar pengaruh museum virtual terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik hanya sebesar 3,1%. Hubungan antarvariabel diuji menggunakan Pearson Product Moment dengan bantuan aplikasi statistik SPSS versi 22. Hasil uji korelasi product moment berdasarkan nilai signifikansi menunjukkan 0,708 > 0,05 yang bermakna tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y. Analisis Hipotesis dilakukan dengan uji-t yang menunjukkan nilai thitung 0,690 < ttabel 2,602 yang bermakna Ha ditolak, maka tidak terdapat pengaruh museum virtual terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Museum virtual tidak dapat meningkatkan 9 Standar Berpikir Kritis (Kejelasan, Ketepatan, Presisi, Relevansi, Kedalaman, Keluasan, Logika, Makna, Kewajaran). Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil jawaban angket dengan post-test yang sangat bertolak belakang, di mana hasil angket sangat tinggi, sedangkan hasil post-test rendah. Sekitar 90% peserta didik merasa tertarik menggunakan museum virtual, namun kurang dari 50% peserta didik yang memperoleh skor di atas rata-rata. Hal itu disebabkan oleh faktor peserta didik yang gagap teknologi dalam menggunakan media museum virtual dan media internet lainnya, sehingga informasi yang diperoleh untuk menjawab soal post-test tidak maksimal.

Kata Kunci: Berpikir Kritis, media pembelajaran, museum virtual.

"The Influence of Virtual Museum on Students' Critical Thinking Ability in History Subject Class X Assubhan High School," says the heading of this study. The goal of this study was to see if the virtual museum had an impact on students' thinking abilities and how much of an impact it has. This is a quantitative study with interval data types collected via response questionnaires and post-test questions based on three Virtual Museum features and nine critical thinking standards set by Richard W. Paul and Linda Elder. Pre-Experimental Design and One-Shot Case Study techniques are used as research models in this type of study. A response questionnaire on the effect of using a virtual museum and critical thinking post-test questions were used to collect data for this model. The sampling method employs Probability Sampling of the Simple Random Sampling type, in which the sample is drawn at random without respect for the strata that already exist. Simple Linear Regression was used to analyze the data, with the regression formula Y = 17.798 + 0.116X yielding the findings. The virtual museum has just a 3.1 percent influence on pupils' critical thinking skills, according to the Rsquare value of 0.031. With the help of the SPSS version 22 statistical application, the link between variables was examined using Pearson Product Moment. The significance value for the product moment correlation test was 0.708 > 0.05, indicating that there is no significant link between variables X and Y. The t-test was used to test the hypothesis, and the value of tcount 0.690 ttable 2.602 indicates that Ha is rejected, implying that virtual museums have no effect on students' critical thinking skills. The 9 Standards of Critical Thinking cannot be improved through virtual museums (Clarity, Accuracy, Precision, Relevance, Depth, Breadth, Logic, Meaning, Fairness). This is seen by the findings of the questionnaire responses and the post-test, which are quite contradicting, with the questionnaire results being very high and the post-test results being very low. Around 90% of students want to use virtual museums, but only around half of those who do receive above-average grades. This is due to pupils who are technologically stuttering when using virtual museum media and other internet media, resulting in less-than-ideal information for answering post-test questions.

Keywords: Critical thinking, learning media, virtual museum.