Dread and Despair in N.K Jemisin’s The Fifth Season
Tulisan ini mengkaji ketakutan dan keputusasaan tokoh utama dalam novel N.K Jemisin yang berjudul The Fifth Season (2015). Studi ini menjelaskan bagaimana ketakutan dan keputusasaan menyebabkan kegagalan dan keberadaan kehidupan karakter utama. Penelitian ini menggunakan teori eksistensialisme Kierkegaard. Rasa takut dan putus asa memang menghebohkan tetapi menjadi topik yang mendebarkan dalam diskusi akhir-akhir ini. Essun, karakter utama dalam novel ini, adalah karakter kuat yang telah mengalami banyak kemalangan sejak dia masih kecil. Akibatnya, ia mengalami kegagalan dalam hidupnya dan krisis eksistensial dalam dirinya. Kehancuran hidupnya dimulai dengan kematian putranya, yang dibunuh suaminya. Hal ini berdampak pada masa depannya, di mana masa depannya menjadi berantakan dan menyebabkan kegagalan dalam hidupnya.
This paper examined the dread and despair of the main character in N.K Jemisin's novel entitled The Fifth Season (2015). This study explained how dread and despair led to failure and the existence of the main character's life. This research used Kierkegaard's theory of existentialism. Dread and despair are horrendous but are a thrilling topic in the discussion lately. Essun, the main character in this novel, is a strong character who has experienced numerous misfortunes since she was a child. As a result, she experienced failure in her life and an existential crisis in herself. The destruction of her life began with the death of her son, whom her husband killed. This impacted her future, where her future became messy and led to her failure in life.