PROFIL PEMBINAAN ATLET BERBAKAT/PAB SDN SUMBERAGUNG 03 KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI
Pencak silat adalah salah satu bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang terbentuk berabad-abad
yang lampau dan pencak silat itu sendiri dapat diartikan sebagai penampilan dua orang dari kubu yang
berbeda dengan bobot yang sesuai dengan kelasnya, menggunakan teknik, tendangan, blok, pukulan dan
takedown yang berbeda yang mana di klasifikasikan kedalam olahraga prestasi. Dalam hal ini guru –
guru olahraga di kabupaten kediri khususnya pada kecamatan wates untuk membentuk suatu sasana
latihan dengan tujuan sebagai tempat membina talenta - talenta berbakat di kecamatan wates. Kurangnya
wadah bagi anak-anak kecamatan wates untuk menyalurkan bakatnya dibidang olahraga khususnya
pencak silat menjadi tujuan utama membentuknya Pembinaan Atlet Berbakat atau lebih dikenal dengan
PAB. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang mana mendeskripsikan suatu
hipotesis yang ada dengan pengambilan data berupa wawancara kepada pihak pelatih, pengurus, dan atlet
pencak silat Pembinaan Atlet Berbakat atau PAB, dokumentasi dan rekaman suara sebagai penguat data.
Dari hasil penelitian, peneliti mendapatkan Keseluruhan pembinaan dan pelatihan disertai penguatan
sarana prasarana yang di miliki PAB diharapkan mampu mendorong atlet mendapatkan prestasi olahraga
pencak silat. Sarana dan prasarana berupa tempat dan alat- alat yang di gunakan latihan PAB, manajemen
yang di terapkan PAB dari ketua sampai anggota yang ada, sumber dana PAB berasal dari KKG dan
K3S, latihan yang di terapkan PAB, dan kendala yang di alami PAB seperti kondisi atlet sampai alat
yang terbatas menjadi faktor yang harus di hadapi PAB. Dengan hasil yang sudah ada dan adanya
keterbatasan waktu dalam pengambilan data berupa wawancara terhadap pihak pelatih yang dari
perguruan lain yang mengizinkan atletnya mengikuti pembinaan di PAB, yang seharusnya terlampir di
dalam skripsi ini
Pencak silat is one part of the culture of Indonesian society that was formed centuries ago and pencak
silat itself can be interpreted as the appearance of two people from different camps with weights
corresponding to their classes, using different techniques, kicks, blocks, punches and takedowns which
are classified into sports achievements. In this case, sports teachers in kediri Regency, especially in wates
district, to form a training facility with the aim of fostering talented talents in wates district. The lack of
a forum for wates District children to channel their talents in the field of sports, especially pencak silat,
is the main goal of forming talented athletes or better known as PAB. This study is a descriptive
qualitative research which describes an existing hypothesis by taking data in the form of interviews with
coaches, administrators, and athletes pencak silat coaching talented athletes or PAB, documentation and
sound recordings as data reinforcement. From the results of the study, researchers get the overall
coaching and training along with the strengthening of infrastructure owned by PAB is expected to
encourage athletes to get pencak silat sports achievements. Facilities and infrastructure in the form of
places and tools that are used in PAB exercises, management that is applied by PAB from the chairman
to the existing members, sources of PAB funds come from the KKG and K3S, exercises that are applied
by PAB, and obstacles experienced by PAB such as athlete conditions to limited tools are factors that
must be faced by PAB. With the existing results and the limited time in data collection in the form of
interviews with coaches from other universities that allow athletes to participate in coaching at PAB,
which should be attached in this thesis.