KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP DITINJAU DARI PERBEDAAN KECERDASAN VISUAL-SPASIAL
MATHEMATICS LITERACY SKILLS OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS JUDGING FROM THE DIFFERENCE IN INTELLIGENCE VISUAL-SPATIAL
Kapasitas untuk merumuskan, menerapkan, dan memahami matematika dalam berbagai konteks masalah dikenal sebagai literasi matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mengumpulkan data dari subjek yang terdiri dari satu siswa dengan kecerdasan visual-spasial tinggi, sedang, rendah. Tujuannya adalah untuk menggambarkan literasi matematika siswa dalam hal perbedaan kecerdasan visual-spasial. tes literasi matematika, wawancara, dan tes kecerdasan visualspasial semuanya digunakan dalam penelitian ini. Informasi tersebut kemudian diteliti dengan memanfaatkan tahapan perumusan, penerapan, dan penafsiran dari proses matematika sebagaimana didefinisikan oleh literasi matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan visual-spasial tinggi mampu dalam merumuskan dengan mengidentifikasi aspek matematika dari permasalahan yang diperoleh, mampu merancang atau menggunakan konsep matematika untuk membuat strategi guna mendapatkan solusi dari permasalahan, serta mampu menerapkan fakta, aturan dan algoritma dalam menyelesaikan masalah, mampu dalam proses menafsirkan dengan menafsirkan hasil penyelesaian terhadap masalah yang diberikan. kemampuan literasi matematika siswa kecerdasan visual-spasial sedang mampu dalam merumuskan dengan mengidentifikasi aspek matematika dari permasalahan yang diperoleh, mampu merancang dan atau menggunakan konsep matematika untuk membuat strategi guna mendapatkan solusi dari permasalahan serta mampu menerapkan fakta, aturan dan algoritma dalam menyelesaikan masalah, mampu dalam proses menafsirkan dengan menafsirkan hasil penyelesaian terhadap masalah yang diberikan. Kemampuan literasi matematika siswa dengan kecerdasan visual-spasial rendah kurang mampu dalam merumuskan, yaitu mengidentifikasi aspek matematika yang ada dalam soal, siswa juga kurang dalam hal menafsirkan jawaban yang ditemukan apakah sudah masuk akal terhadap permasalahan yang dihadapi. Adanya AKM membantu meningkatkan kemampuan siswa Indonesia yang akan berdampak baik pada peringkat Indonesia pada PISA.
The capacity to formulate, apply, and understand mathematics in a variety of problem contexts is known as mathematical literacy. This research is a qualitative descriptive study that collects data from subjects consisting of one student with high, medium, low visual-spatial intelligence. The goal is to describe students' mathematical literacy in terms of visual-spatial intelligence differences. Mathematical literacy tests, interviews, and visual-spatial intelligence tests were all used in the study. The information is then researched by utilizing the stages of formulation, application, and interpretation of the mathematical process as defined by mathematical literacy. The results showed that students who have high visual-spatial intelligence are able to formulate by identifying the mathematical aspects of the problems obtained, are able to design or use mathematical concepts to make strategies to get solutions to problems, and are able to apply facts, rules and algorithms in solving problems, able in the process of interpreting by interpreting the results of solving the given problem. Mathematical literacy ability students visual-spatial intelligence is being able to formulate by identifying the mathematical aspects of the problems obtained, able to design and or use mathematical concepts to make strategies to get solutions to problems and able to apply facts, rules and algorithms in solving problems, able in the process of interpreting by interpreting the results of solving a given problem. The mathematical literacy ability of students with low visual-spatial intelligence is less able to formulate, namely identifying the mathematical aspects in the problem, students are also lacking in terms of interpreting the answers found whether it makes sense to the problem at hand. The existence of a (AKM) helps improve the ability of Indonesian students which will have a good impact on Indonesia's ranking on PISA