PERBANDINGAN HUKUM TERKAIT PENGGUNAAN FITUR OTONOM PADA KENDARAAN DI INDONESIA DENGAN JERMAN DAN KOREA SELATAN

LAW COMPARASION REGARDING THE USE OF AUTONOMOUS FEATURES IN VEHICLES IN INDONESIA WITH GERMANY AND SOUTH KOREA

Kendaraan dengan kemampuan mengemudi otonom atau secara global disebut sebagai Autonomous Vehicle yang biasa disebut oleh masyarakat Indonesia sebagai kendaraan otonom. Kendaraan otonom atau AV merupakan kendaraan yang dapat bergerak sendiri dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dengan dan/atau tanpa bantuan pengemudi manusia. Perkembangan teknologi AV secara global yang pesat juga mendorong negara Indonesia untuk ikut serta dalam penggunaan kendaraan AV. Tujuan dari penggunaan kendaraan AV adalah untuk meningkatkan keselamatan dalam berkendara dan meminimalisir human error di jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perbandingan hukum pengangkutan terkait Autonomous Vehicles antara Indonesia, Jerman dan Korea Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum (legal research). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa saat ini AV yang ada di Indonesia tidak memiliki peraturan khusus dan masih tunduk pada persyaratan Undang-undang Laalu Lintas dan Aangkutan Jalan beserta peraturan-peraturan pelaksananya. ‘Autonomous Driving Act’ milik Jerman dan ‘Act on Promotion and Support of the Commercialization of Autonomous Vehicles‘ milik Korea Selatan dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pembentukan peraturan terkait AV yang dapat diadopsi baik sepenuhnya maupun sebagian dari pasal-pasal yang ada untuk mencapai tujuan dari perkembangan teknologi otonom dan menjadi bentuk antisipasi Pemerintah Indonesia.

Vehicles with the ability to drive autonomously or globally are referred to as Autonomous Vehicles which are commonly referred to by the Indonesian people as autonomous vehicles. An autonomous vehicle or AV is a vehicle that can move on its own using artificial intelligence technology (kecerdasan buatan) with and/or without the assistance of a human driver. The rapid development of AV technology globally has also encouraged Indonesia to participate in the use of AV vehicles. The purpose of using AV vehicles is to improve driving safety and minimize human error on the road. The purpose of this study is to analyze the legal comparison related to the transportation of Autonomous Vehicles between Indonesia, Germany and South Korea. This type of research is legal research (penelitian hukum). The result of the research can be concluded that currently AV in Indonesia does not have special regulations and is still subject to the requirements of the Traffic and Road Transport Law and its implementing regulations. Germany's ‘Autonomous Driving Act’ and South Korea's ‘Act on Promotion and Support of the Commercialization of Autonomous Vehicles’ can be used as a reference for the formation of regulations related to AV which can be fully or partially adopted from existing articles to achieve the goal of developing autonomous technology and be a form of anticipation of the Government of Indonesia.