STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DI DESA KEMAMANG KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO
ABSTRACT STRATEGY FOR THE MANAGEMENT OF VILLAGE-OWNED ENTERPRISES (BUMDes) IN KEMAMANG VILLAGE, BALEN DISTRICT, BOJONEGORO REGENCY
ABSTRAK STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DI DESA KEMAMANG KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 mendefinisikan Sebuah desa, yang didefinisikan sebagai entitas komunitas hukum dengan otoritas wilayah untuk mengelola pemerintahan lokal dan kepentingan masyarakat, berdasarkan inisiatif masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia. Desa diharapkan memiliki badan ekonomi, sejalan dengan program pemerintah untuk memajukan ekonomi pedesaan, termasuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sesuai dengan Pasal 87 UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014. BUMDes Sembodo, yang didirikan pada 2018, memiliki unit pertokoan dengan modal awal Rp. 40.000.000,- dari desa. Kemudian, BUMDes memperluas kegiatan dengan pengelolaan sampah. Pada 2022, BUMDes Sembodo Desa Kemamang menerima dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp. 100.000.000,-. Sayangnya, dana ini belum dimanfaatkan secara optimal. Pengurus BUMDes menyatakan bahwa dana tersebut seharusnya digunakan untuk mengembangkan BUMDes guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Pengelolaan dana BKK yang tepat dapat meningkatkan pendapatan asli desa dan memberikan manfaat signifikan. Oleh karena itu, penting untuk memaksimalkan penggunaan dana ini agar BUMDes dapat berperan lebih efektif dalam pengembangan ekonomi pedesaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan teorinya Grindle (dalam Faradin dan Fanida, 2021) yang menjelaskan bahwa management strategi terbagi menjadi tiga bagian yakni : Strategi sumberdaya manusia, strategi penguatan organisasi, dan strategi reformasi kelembagaan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dokumentasi, serta menggunakan refrensi dari jurnal maupun penelitian-penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDM pengurus BUMDes baik, berkat upaya Pemerintah Desa dalam pelatihan. Namun, aktifitas pengurus BUMDes di forum masih kurang. Mayoritas memiliki pendidikan sarjana, meski ada yang hanya SLTA. Pengembangan organisasi BUMDes Sembodo perlu diperkuat dengan kegiatan musyawarah rutin. Kerjasama dengan pihak ketiga belum terjadi. Kata Kunci : Strategi, Pengelolaan BUMDes, Desa Kemamang
The Law Number 6 of 2014 defines a village as a legal community unit that has the authority to manage governance and the interests of the local community based on community initiatives, ancestral rights, and traditional rights recognized within the governance system of the Republic of Indonesia. Villages are expected to have economic entities in line with the government's program to promote rural economies, including the establishment of Village-Owned Enterprises (BUMDes), as stipulated in Article 87 of Law Number 6 of 2014. BUMDes Sembodo, which was established in 2018, initiated a retail business with an initial capital of IDR 40,000,000 from the village. Subsequently, BUMDes expanded its activities to include waste management. In 2022, BUMDes Sembodo in Kemamang Village received Special Financial Assistance (BKK) amounting to IDR 100,000,000. Unfortunately, this fund has not been utilized optimally. The BUMDes management states that the funds should be used to develop BUMDes to enhance the welfare of the village community. Proper management of the BKK funds can increase the village's own revenue and provide significant benefits. Therefore, it is essential to maximize the use of these funds so that BUMDes can play a more effective role in rural economic development and improving the quality of life for the local community. This research utilizes Grindle's theory (as cited in Faradin and Fanida, 2021), which explains that strategic management is divided into three parts: Human Resource Strategy, Organizational Strengthening Strategy, and Institutional Reform Strategy. The methodology in this research uses a qualitative approach with a descriptive research type. Data collection techniques involve observation, interviews, documentation, and references from journals and previous research. The research results indicate that the human resources of BUMDes management are good, thanks to the efforts of the Village Government in providing training. However, the activities of BUMDes management in forums are still lacking. The majority have bachelor's degrees, although some only have high school diplomas. The organizational development of BUMDes Sembodo needs to be strengthened with regular consultation activities. Collaboration with third parties has not yet occurred. Keywords: Strategy, BUMDes Management, Kemamang Village