Bentuk Umpatan Sebagai Agresi Verbal Dalam Anime Shingeki no Kyojin Karya Hajime Isayama (Kajian Psikopragmatik)
Swearing Forms as Verbal Aggression in Anime Shingeki no Kyojin by Hajime Isayama (Psychopragmatic Studies)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk umpatan agresi verbal dalam anime Shingeki no Kyojin Karya Hajime Isayama dengan menggunakan kajian psikopragmatik. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal, yaitu (1) konteks yang memicu terjadinya umpatan agresi verbal dalam anime Shingeki no Kyojin, (2) aspek psikologis yang terkandung dalam umpatan agresi verbal dalam anime Shingeki no Kyojin, serta (3) dampak lawan tutur terhadap umpatan agresi verbal dalam anime Shingeki no Kyojin.
Teori penelitian yang digunakan adalah psikopragmatik untuk mendeskripsikan data penelitian yang berhubungan dengan umpatan agresi verbal. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian diambil dari anime Shingeki no Kyojin Karya Hajime Isayama seri 1 sampai seri 3. Data penelitian berupa dialog yang terkait dengan umpatan agresi verbal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik simak catat yaitu dengan menyimak penggunaan umpatan agresi verbal dan mencatat data yang dibutuhkan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan dengan alat penentu di luar bahasa. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi peneliti dan sumber.
Adapun hasil temuan penelitian sebagai berikut. (1) konteks yang memicu terjadinya umpatan pada anime Shingeki no Kyojin disebabkan karena adanya rasa kesal, adanya rasa marah, adanya rasa benci, adanya rasa dendam, adanya faktor kebiasaan, dan sebagai bentuk protes. (2) aspek psikologis yang terkandung dalam umpatan agresi verbal pada anime Shingeki no Kyojin antara lain bersifat menyinggung, mencela atau menghina, menyatakan kemarahan, mengungkapkan kegelisahan, dan memberikan efek katarsis. (3) dampak lawan tutur yang terlihat pada anime Shingeki no Kyojin yaitu merasa terintimidasi, diam, termotivasi, mengumpat balik, berlanjut ke agresi fisik, dan menjawab tanpa umpatan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tekanan psikis yang lebih besar di wilayah rawan konflik sehingga memiliki potensi yang lebih besar untuk mengeluarkan sumpah serapah serta dapat dijadikan pertimbangan ketika berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya demi menciptakan keharmonisan.
Kata-kata kunci : Umpatan, Agresi Verbal, Psikopragmatik.
This study aims to describe the form of verbal aggression in the anime Shingeki no Kyojin by Hajime Isayama by using psychopragmatic studies. The purpose of this research is to find out several things, namely (1) the context that triggers verbal aggression swearing in the Shingeki no Kyojin anime, (2) the psychological aspects contained in the verbal aggression swearing in the Shingeki no Kyojin anime, and (3) the impact speech opponent against verbal aggression in the anime Shingeki no Kyojin.
The research theory used is psychopragmatics to describe research data related to verbal aggression swearing. The research uses a qualitative approach. The source of research data is taken from the anime Shingeki no Kyojin by Hajime Isayama series 1 to series 3. The research data is in the form of dialogue related to verbal aggression. The data collection technique was carried out using the note-taking technique, namely by listening to the use of verbal aggression swearing and recording the required data. The method used to analyze the data is a matching method with a non-language determinant. Checking the validity of the data is done by using the triangulation technique of researchers and sources.
The results of the research findings are as follows. (1) the context that triggers swearing in the Shingeki no Kyojin anime is caused by feelings of irritation, anger, hatred, revenge, habit factors, and as a form of protest. (2) the psychological aspects contained in verbal aggression swearing in the Shingeki no Kyojin anime include being offensive, criticizing or insulting, expressing anger, expressing anxiety, and giving a cathartic effect. (3) the impact of the interlocutor is seen in the Shingeki no Kyojin anime, namely feeling intimidated, silent, motivated, cursing back, continuing to physical aggression, and answering without swearing. The results of this study indicate that there is greater psychological pressure in conflict-prone areas so that they have a greater potential to issue swearing and can be taken into consideration when communicating with other community members to create harmony.
Keywords : Swearing, Verbal Aggression, Psychopragmatics