PENGARUH KADAR LIMBAH KERAMIK DINOYO SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP CAMPURAN ASPAL PORUS
THE EFFECT OF DINOYO CERAMIC WASTE LEVEL AS A FINE AGGREGATE SUBSTITUTION TO PORAL ASPHALT MIX
Abstrak
Aspal porus dapat menangani air hujan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menunjukan keretakan atau lubang. Pada penelitian ini, akan digunakan limbah keramik sebagai bahan Substitusi agregat halus pada campuran aspal porus. Bahan mentah keramik alam, antara lain koalin, lempung, feldspar, kuarsa, pyrophilit, toseki, dan lain-lain. Lempung merupakan bahan yang terjadi akibat dari pelapukan batuan beku atau batuan sedimen, yang merupakan bahan mentah terpenting dalam pemuatan keramik. Dalam penelitian ini digunakan Limbah Keramik Dinoyo-Malang sebagai pengganti Agregat kasar pada aspal untuk jenis campuran aspal porus dengan menganalisa dari segi hasil pengujian Marshall. Langkah penelitian terdiri dari pengujian properties agregat dan aspal, uji analisa saringan untuk amplop gradasi campuran, dan tes Marshall. Hasil penelitian ini adalah Kadar Aspal Optimum (KAO) pada campuran porus dengan penambahan keramik sebagai pengganti agregat kasar sebesar 5.50%. Karakteristik Marshall lapisan aspal porus mempunyai nilai stabilitas yaitu 1200.6 Kg, kelelehan atau flow 4,9 mm, V.I.M 22,75% , V.M.A 16,91% dan marshall quotient 245,1 kg/mm semua nilai pada paramater Marshall memenuhi Spesifikasi Australian Asphalt Pavement Association 2004.
Kata Kunci : keramik, aspal porus, kadar aspal optimum, dan stabilitas.
Abstact
Porous asphalt can handle rainwater for years before finally showing cracks or holes. In this research, ceramic waste will be used as subtle aggregate substitution material in asphalt porus mixture. Raw materials for natural ceramics include coalin, clay, feldspar, quartz, pyrophilit, toseki, and others. Clay is a material that results from weathering igneous rock or sedimentary rock, which is the most important raw material in loading ceramics. In this study, Dinoyo-Malang Ceramic Waste was used as a substitute for coarse aggregate on asphalt for porous asphalt mixture types by analyzing in terms of Marshall test results. The research step consisted of testing the aggregate and asphalt properties, the filter analysis test for the mixed gradation envelope, and the Marshall test. The results of this study are Optimum Asphalt Levels (KAO) in porous mixtures with the addition of ceramics as a substitute for coarse aggregate of 5.50%. Marshall characteristics of asphalt porous layer have stability values of 1200.6 kg, melt or flow 4.9 mm, VIM 22.75%, VMA 16.91% and Marshall quotient 245.1 kg / mm all values on Marshall parameters meet Australian Asphalt Pavement Specifications 2004 Association.
Keywords : ceramics, asphalt porous, optimum asphalt content, and stability.