Aplication of The Vikor Method In Determing Surabaya's Best Tourism Object Recomendation In The Covid-19 Pandemic Time
Penyebaran Covid-19 yang cepat dan pesat hingga keseluruh dunia menyebabkan pandemi, sehingga berpengaruh pada seluruh pada seluruh kegiatan masyarakat termasuk ekonomi dan pariwisata. Kota Surabaya sebagai daerah yang memiliki fasilitas objek wisata outdoor dan indoor juga mengalami dampak yang sama. Sebagai usaha untuk memutus rantai penularan COVID-19 di objek wisata, pemerintah mengeluarkan aturan seperti pembatasan pengunjung hingga penerapan protokol kesehatan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terkait rekomendasi objek wisata terbaik Surabaya dimasa pandemi covid-19. Penggunaan metode Vikor diterapkan karena metode vikor berfokus pada pemeringkatan dan pemilihan seperangkat kriteria alternatif yang dapat saling bertentangan dalam memperoleh keputusan akhir. Penelitian ini dilakukan dengan menguji sebanyak sebelas objek wisata luar ruangan di Surabaya yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Surabaya. Kriteria yang digunakan yaitu yaitu protokol kesehatan, pembatasan pengunjung, fasilitas umum, tempat makan, kebersihan, ramah disabilitas, rating, harga tiket masuk, jarak dari pusat kota, waktu buka, jumlah pengunjung pertahun 2022. Perhitungan bobot dalam penelitian ini dilakukan dengan skala likert. Hasil perhitungan sistem menunjukkan Tugu Pahlawan menjadi rekomendasi objek wisata terbaik di Surabaya selama pandemi dengan nilai 0, diposisi ke-dua objek wisata Taman Bungkul dengan nilai 0,1974 dan yang ke-tiga Ekowisata Mangrove Gunung Anyar dengan nilai 0,3749. Pengujian perhitungan manual dibandingkan sistem menghasilkan perangkingan yang sama dengan selisih tingkat akurasi data sebesar 0,0001 yang disebabkan pengaruh pembulatan angka desimal dalam sistem. Untuk hasil uji kegunaan sistem dengan pengujian blackbox memperoleh hasil yang memuaskan dengan tingkat keberhasilan 100% sesuai dengan hasil yang diharapkan.
The fast and rapid spread of Covid-19 throughout the world has caused a pandemic, thus affecting all community activities including the economy and tourism. The city of Surabaya as an area with outdoor and indoor tourist attractions is also experiencing the same impact. To break the chain of transmission of COVID-19 at tourist objects, the government has issued regulations such as limiting visitors to implementing health protocols. Therefore, researchers conducted research related to recommendations for the best tourist attractions in Surabaya during the Covid-19 pandemic. The use of the Vikor method is applied because the Vikor method focuses on ranking and selecting a set of conflicting alternative criteria in obtaining the final decision. This research was conducted by testing as many as eleven outdoor tourist objects in Surabaya which were obtained from the Surabaya Tourism Office. The criteria used are health protocols, visitor restrictions, public facilities, places to eat, cleanliness, disability-friendly, rating, entrance ticket price, distance from the city center, opening time, number of visitors per year 2022. Weight calculations in this study were carried out using a Likert scale. . The results of the system calculation show that the Tugu Pahlawan is the best recommendation for a tourist object in Surabaya during the pandemic, in second place for the Taman Bungkul tourist object and third for Ekowisata Mangrove Gunung Anyar. For the results of the usability test of the system with blackbox testing obtained satisfactory results with a success rate of 100% in accordance with the expected results.