MOTIF KETERBUKAAN KELOMPOK MINORITAS LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER) DI SURABAYA PADA MEDIA SOSIAL TIKTOK

MOTIVES OF OPENNES OF LGBT MINORITY GROUP (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, AND TRANSGENDER) IN SURABAYA ON TIKTOK SOCIAL MEDIA

Media sosial saat sudah menjadi bagian bahkan menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat hal tersebut memungkinkan mereka untuk berbagi informasi atau bahkan berkomunikasi satu sama lain. Kebebasan dalam menggunakan aplikasi media sosial Tiktok membuat siapa saja dapat menggunakannya tak terkecuali kelompok minoritas LGBT. Kelompok LGBT sering kali mendapatkan penolakan di tengah-tengah masyarakat karena LGBT dianggap sebagai kelompok yang menyimpang dan tidak sesuai dengan norma, budaya dan ajaran agama yang ada di negara Indonesia. Kelompok LGBT yang selama ini hanya diam dan tidak berani bersuara terkait pandangan yang mereka miliki karena takut mendapatkan isolasi dan tekanan dari masyarakat tetapi sekarang mereka berani menunjukkan keterbukaan pada media sosial yang populer saat ini yaitu media sosial Tiktok. Studi ini bertujuan untuk mengetahui motif keterbukaan dari kelompok minoritas LGBT dalam melakukan keterbukaan di media sosial Tiktok dengan teori fenomenologi Alfred Schutz yaitu dengan menggunakan motif sebab (Because of Motive dan juga motif tujuan (In order to Motive). Ini dilakukan dengan menggali pandangan dan pengalaman individu dari kelompok LGBT di Surabaya yang aktif menggunakan platform Tiktok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan keikutsertaan peneliti. Hasil dari penelitian ini adalah kelompok LGBT yang ada di Surabaya memiliki motif sebab dalam melakukan keterbukaan pada media sosial Tiktok karena memiliki kesadaran orientasi seksual, mendapatkan penolakan pada lingkungan sosial, sudah menerima kenyataan dan memiliki standar keterbukaan. Selain itu motif tujuannya adalah untuk mencari pasangan, menambah pertemanan, menjawab setiap pertanyaan sebagai sarana hiburan, menunjukkan eksistensi diri dan ingin menjadi diri sendiri. Meskipun pada akhirnya mereka akan menerima keritik dan komentar negatif pada media sosial Tiktok, namun bagi kelompok LGBT menyuarakan pandangan mereka adalah hal yang penting.

Social media has become a part and even a necessity in people's daily lives, this allows them to share information or even communicate with each other. The freedom to use the Tiktok social media application allows anyone to use it, including the LGBT minority group. LGBT groups often receive rejection in society because LGBT are considered a group that deviates and is not in accordance with the norms, culture and religious teachings that exist in Indonesia. The LGBT group, which so far has only been silent and has not dared to speak out regarding their views for fear of isolation and pressure from society, now they have the courage to show openness to the currently popular social media, namely the social media Tiktok. This study aims to determine the openness motives of LGBT minority groups in disclosing social media Tiktok with Alfred Schutz's phenomenological theory, namely by using the because of motive and also the purpose motive (in order to motive). This is done by exploring views and experiences. individuals from the LGBT community in Surabaya who actively use the Tiktok platform.This study used a qualitative approach with the phenomenological method, the types of data used were primary data and secondary data, the data collection techniques used were interviews, observation and documentation, the data analysis techniques used descriptive qualitative and data validity techniques using source triangulation and researcher participation.The results of this study are that the LGBT group in Surabaya has a motive for being open to social media Tiktok because they have awareness of sexual orientation, receive rejection in the social environment, have accepted reality and have standards openness. In addition, the goal motive is to find a partner, add friendship, answer every question as a means of entertainment, show self-existence and want to be yourself. Although in the end they will receive criticism and negative comments on Tiktok social media, for LGBT people voicing their views is important thing.