ABSTRAK
Triassanti, Risa. 2019. Prosody of English East Javanese Lecturers in Classroom Studies. Faculty of Literature and Language Education Program, Post Graduate of Surabaya State University.
Promoter: (I) Prof. Dr. Fabiola Dharmawanti Kurnia, M.Pd. and
(II) Dr. Oikurema Purwati, M.Appl.
Kata kunci: prosodi, pola intonasi, pitch, kelas kata, transfer fonologis
Kajian intonasi telah banyak dilakukan di bidang pola intonasi. Studi tersebut sebagian besar difokuskan pada struktur dan tidak mendalami fungsi intonasi dalam konteks tertentu. Studi ini meneliti pola intonasi bahasa Inggris dari pembicara Jawa yang juga mendeskripsikan fungsi masing-masing pola, tingkat pitch dari ujaran yang dihasilkan oleh pembicara Jawa dan transfer fonologi yang terjadi dalam intonasi bahasa Inggris oleh orang Jawa.
Desain kualitatif digunakan dalam penelotian ini. Peserta adalah 4 orang guru bahasa Inggris. Mereka dianggap sebagai guru senior dan mendapat gelar Master. Oleh karena itu, mereka bisa lancar berbicara dalam bahasa Inggris.
Ada beberapa variasi pola intonasi pada kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat tanya informasi, dan kalimat berita. Kategori pertama kalimat perintah adalah menurun adalah: menurun tajam (2-3-1) dan (1-3-1). Fungsi dari pola intonasi ini adalah untuk menyuruh siswa untuk melakukan tugas. Kategori pola kedua adalah sedikit menurun (2-3-2) dan (1-3-2) yang berfungsi untuk meminta siswa untuk melakukan tugas dan untuk menjawab pertanyaan. Kategori pola ketiga adalah pola naik sedikit (1-1-2), (3-2-3), (2-3), (3-1-2). Pola naik sedikit ini terjadi karena pengaruh dari kata seru tambahan "ya" yang berfungsi sebagai meminta persetujuan dan penekanan.
Pola kalimat tanya dikategorikan ke dalam pola menurun dan pola naik. Ada dua jenis naik: naik rendah dan naik tinggi. pola naik sedikit yang ditemukan dalam data adalah (1-2-3). Pola naik sedikit mengungkapkan pertanyaan yang lembut dan tenang. Pola naik tajam adalah (1-3) memberikan efek pertanyaan yang santai dan bersemangat. Kategori kedua adalah pola menurun yang dibagi menjadi menurun sedikit dan menurun tajam. Pola menurun sedikit adalah (2-4-3) dan (1-3-2).
Pola kalimat tanya informatif yang ditemukan dalam data dikategorikan ke dalam pola menurun dan naik. Pola menurun tajam adalah (2-3-1) untuk pertanyaan normal. Pola menurun rendah (3-2-1) dan (2-3-2). Kategori kedua adalah pola naik tajam dan naik sedikit. Polanya adalah (1-3-2-3) dan (1-2-1 / 2-1-3). Pola naik ini memberi kesan positif terhadap pertanyaan.
Sebagian besar data kalimat berita menunjukkan penggunaan pola menurun rendah. Pola menurun rendah adalah (2-3-2-1), (3-2-1-2-1), (3-2-1). Fungsi dari pola menurun ini adalah untuk memberikan informasi. Pola naik juga ditemukan dalam data seperti (1-3), (3-2-3) dan (1-3-2-3). Pola naik ini menunjukkan bahwa ada informasi lain yang akan di sampaikan. Alasan lainnya adalah adanya tambahan "ya" di ujarkan dalam pola naik sehingga mengubah pernyataan menjadi pertanyaan.
Kelas kata juga ucapkan dalam berbagai level nada. Kata inti diucapkan dalam level tinggi, menengah, dan rendah. Tingkat nada didasarkan pada peran kata inti ini dalam ucapan. Nada tinggi menandai kata yang paling penting dan untuk mengungkapkan informasi baru, nada menengah juga menunjukkan kata yang penting, dan nada rendah terutama digunakan untuk kata kedua dan untuk informasi lama. Kata fungsi juga diucapkan di nada 3. nada 2 dan nada 1. Kata fungsi yang di ucapkan pada nada 3 menambah penekanan ucapan. Ketika kata fungsi menjadi kata hubung maka diucapkan di nada 2 dan nada 1.
Transfer fonologis kalimat perintah adalah perubahan dari nada tinggi ke nada rendah. Selain itu transfer juga terjadi dengan menambahkan kata seru "ya". Fungsi kata seru “ya” seperti “yo” dalam bahasa Jawa. Transfer yang terakhir adalah pola yang naik pada kata terakhir. Pola naik tersebut adalah 3-2-3 dan 2-3 yang di terpengaruh pola perintah Jawa yaitu 2-3 atau 2-3-2.
Pada kalimat tanya di mana orang Jawa memiliki satu pola untuk kalimat tanya informatif dan kalimat tanya dengan jawaban ya atau tidak. Polanya adalah 2-3-2. Atau pola menurun rendah. Kita bisa menemukan pola ini dalam 2-3-2 dan 1-3-2. Dalam kalimat tanya, bahasa Inggris dan Jawa memiliki pola menurun yang sama 2-3-1. Hal ini Juga ditemukan dalam data bahwa pembicara menghasilkan pola kalimat berita ini. Pola yang di temukan adalah sedikit menurun atau 2-3-2-1.
Meskipun ada banyak pola intonasi berbeda yang ditemukan, pembicara dapat memberi kesan positif dengan menggunakan ucapan yang bersemangat. Jenis intonasi ini dapat membantu siswa sebagai pendengar untuk memahami penjelasan dengan lebih mudah. Jenis pola ini mungkin berbeda jika dikatakan dalam situasi yang lebih informal dalam percakapan sehari-hari di luar kelas.
ABSTRACT
Triassanti, Risa. 2019. Prosody of English East Javanese Lecturers in Classroom Studies. Language Education Program and Literature Post Graduate Program State University of Surabaya.
Key words: Prosody, Intonation Pattern, Pitch, Part of speech, Phonological transfer
The study of Intonation had been done in the area of intonation patterns. Those studies mostly focused on the structure and did not include the function of intonation in given context. The present study investigated the English intonation pattern of Javanese speakers comprising the function of each pattern, the pitch level part of speech produced by Javanese speakers and Phonological transfer occurs in Javanese speakers’ English Intonation.
Qualitative design was used in this study. The participants were 4 English teachers. They were considered as senior teachers and got master degree. The data was in the form of recorded utterances produced in class discussion. Observation was the main technique used in collecting data. The recording tool was utilized to get the data of speech.
There were varieties of intonation pattern on command, question, W/H question, and statement. The first categorized of falling were: high falling (2-3-1) and (1-3-1). The functions of this intonation pattern was to instruct students to do task. The second pattern category was low falling (2-3-2) and (1-3-2) that functioned to ask students to do task and to answer questions. The third category of pattern was low rising pattern (1-1-2), (3-2-3), (2-3), (3-1-2).
The pattern of yes/no question were categorized into falling pattern and rising pattern. There were two type of rising : low rising and high rising. the low rising pattern found in the data were (1-2-3). The high rising pattern was (1-3). The second category was falling pattern which was divided into low falling and high falling. The low falling pattern was (2-4-3) and (1-3-2).
The patterns of W-H question found in the data were categorized into falling and rising pattern. The high falling pattern was (2-3-1) for normal question. The low falling pattern (3-2-1) and (2-3-2) signaled quiet and unemphatic question. The second category was high rising and low rising pattern. The pattern was (1-3-2-3) and (1-2-1/2-1-3).
Most of data of statement showed the use of low falling pattern. The low falling pattern was (2-3-2-1), (3-2-1-2-1), (3-2-1). The rising pattern was also found in data such as (1-3), (3-2-3) and (1-3-2-3).
The part of speech was also said in variety of pitch level. Content word was said in high level, middle level and low level. High level pitch signalled the most important word and for new information, the middle level also showed important word, and low level pitch was particularly used for second word and for old information. The function word was also said in level 3. Level 2 and level 1 pitch. Function word that occurred in level 3 added sharpness to the utterance. When it became connective word, it was said in level 2 and level 1.
The phonological transfer on command was the declination from high rise to low rise. The second transfer was adding interjection “ya” that can result on misunderstanding from the listener. The last problems was rising pattern in final word. The rising pattern was 3-2-3 and 2-3 that Javanese command pattern was 2-3 or 2-3-2. On question in which Javanese has one pattern for W/H question word and yes/no question. The pattern was 2-3-2. The pattern has low falling pattern. We could find this pattern in 2-3-2 and 1-3-2. In term of statement, English and Javanese has the same falling pattern 2-3-1. It was also found in data that speaker produced this normal pattern. It was found that they produce 2-3-2-1 falling pattern.
Though there were many different patterns found, the speaker could give positive impression by using energetic utterance. This type of intonation could help the students as listener to understand the explanation easier. This type of pattern may be different if it was said in more informal situation in daily conversation outside the class.