Setiap Individu siswa memiliki kapasitas dan karakteristik antisipasi yang berbeda sehingga langkah dalam pemecahan masalah yang dilakukan juga berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan karena setiap siswa memiliki lebih dari satu jenis kecerdasan yang berbeda. Untuk memecahkan masalah matematika, dibutuhkan pemahaman dan pemikiran logis yang baik. Pemahaman berhubungan dengan kecerdasan linguistik sedangkan pemikiran logis berhubungan dengan kecerdasan logis-matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan antisipasi siswa berdasarkan kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis dalam memecahkan masalah aljabar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode tes dan wawancara. Subjek yang digunakan dalam penelitian adalah tiga siswa yaitu satu siswa dengan kecerdasan linguistik tinggi dan kecerdasan logis-matematis tinggi, satu siswa dengan kecerdasan linguistik tinggi dan kecerdasan logis-matematis rendah, dan satu siswa dengan kecerdasan linguistik rendah dan kecerdasan logis-matematis tinggi.
Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah antisipasi siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tinggi dan kecerdasan logis-matematis tinggi dalam memecahkan masalah aljabar adalah antisipasi eksploratif, siswa melakukan penyelesaian masalah secara tidak spontan, saat membaca masalah melakukan aktivitas lain, menggabungkan beberapa konsep tentang masalah, melakukan pemecahan masalah sesuai dugaan dan mengevaluasinya kembali. Antisipasi siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tinggi dan kecerdasan logis-matematis rendah dalam memecahkan masalah aljabar adalah antisipasi analitik, siswa melakukan pemecahan masalah secara tidak spontan, saat membaca masalah melakukan aktivitas lain yaitu mengaris bawahi dan melingkari. Siswa membuat dugaan jawaban dan langkah-langkah pemecahan masalah. Siswa mempertimbangkan alternatif pemecahan lain dan mengevaluasi kembali pemecahan masalahnya. Antisipasi siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik rendah dan kecerdasan logis-matematis tinggi dalam memecahkan masalah aljabar adalah antisipasi kaku, siswa melakukan aktivitas lain yaitu menggaris bawahi kata yang dibaca. Siswa malakukan pemecahan masalah sesuai dugaan. Siswa tidak mempertimbangkan alternatif pemecahan lain. Siswa mengabaikan informasi baru yang relevan dengan masalah. Siswa tidak mengevaluasi kembali pemecahan masalahnya.
Each individual student has different anticipation capacities and characteristics so the steps in solving the problem are also different. The difference is caused each student has more than one different type of intelligence. To solve mathematical problems, good understanding and logical thinking are needed. Understanding is related to linguistic intelligence, while logical thinking is related to logical-mathematical intelligence. The purpose of this research is to describe students’ anticipation based on linguistic intelligence and logical-mathematical intelligence in solving algebraic problems.
This research is a descriptive research using a qualitative approach with test and interview methods. The subject used in the research are three students, namely one student with high linguistic intelligence and high logical-mathematical intelligence, one student with high linguistic intelligence and low logical-mathematical intelligence, and one student with low linguistic intelligence and high logical-mathematical intelligence.
The Conclusions obtained in this research are anticipation of students who have high linguistic intelligence and high logical-mathematical intelligence in solving algebraic problems is exploratory anticipation, students do problem solving non-spontaneously, when reading problems doing other activities, combining several concepts about problems, doing solving problems as expected and evaluating them again. Anticipation of students who have high linguistic intelligence and low logical-mathematical intelligence in solving algebraic problems is analytical anticipation, students do problem solving non-spontaneously, when reading problems doing other activities that are underlining and circling. Students make guesses about answers and problem solving steps. Students consider other alternative solutions and reevaluate problem solving. Anticipation of students who have low linguistic intelligence and high logical-mathematical intelligence in solving algebraic problems is stiff anticipation, students do other activities which are underlining the words that are read. Students perform problem solving as expected. Students do not consider other alternative solutions. Students ignore new information that is relevant to the problem. Students do not reevaluate the problem solving.