Modal sosial merupakan salah satu aspek penting yang memiliki manfaat besar dalam sebuah komunitas. Dalam pemikirannya, Fukuyama menggunakan konsep modal sosial dengan konsep ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep modal sosial Fukuyama dan perannya dalam strategi pengentasan kemiskinan serta kemandirian disabilitas yang menjadi anggota KSM Harapan Mulia.
Hasil penelitian ini adalah modal sosial yang dilembagakan KSM Harapan Mulia adalah trust berupa sikap kerja sama, tolong menolong, dan rasa senasib. Hubungan kedekatan dengan intensitas pertemuan membuat hubungan antara pendamping dan anggota semakin dekat. Melalui hubungan tersebut muncul timbal balik pada anggota maupun pendamping. Pendamping memperoleh timbal balik secara ekonomi lebih besar dibandingkan anggota. Interaksi yang dibangun menimbulkan munculnya jaringan sosial berupa kerja sama baik dengan lembaga/instansi negeri maupun swasta. Modal sosial yang terbangun membantu pembentukan kemandirian anggota dan keberhasilan strategi pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pendamping
Social capital is one important aspect that has great benefits in a community. In his thinking, Fukuyama used the concept of social capital with the concept of economics. This study uses a qualitative approach with data collection techniques in the form of primary data and secondary data. This research was conducted to determine the concept of Fukuyama social capital and its role in poverty alleviation strategies and disability independence as members of the Harapan Mulia CBO.
The results of this study are social capital instituted by KSM Harapan Mulia, which is a trust in the form of cooperation, please help, and a sense of fate. The close relationship with the intensity of the meeting makes the relationship between the companion and members closer. Through this relationship reciprocity appears to the members and their companions. Companions receive greater economic returns than members. The interaction that was built gave rise to the emergence of social networks in the form of cooperation both with state and private institutions/agencies. The built up social capital helps build the independence of the members and the success of the poverty alleviation strategies undertaken by the facilitators