Transformasi Sistem Pendidikan Salafiyah Menjadi Khalafiyah di Pondok Pesantren An-Nur Bululawang Malang Tahun 1968-1973
Transformation of Salafiyah Education System to Khalafiyah in An-Nur Bululawang Islamic Boarding School in Malang 1968-1973
Kebijakan pemerintah pasca kemerdekaan atas penerapan pendidikan nasional mengharuskan pondok pesantren beradaptasi dengan sistem modern agar dapat bertahan menghadapi tantangan zaman. Transformasi sistem pendidikan tradisional menjadi modern dialami salah satunya oleh lembaga pendidikan Pondok Pesantren An-Nur Bululawang. Perubahan sistem pendidikan tersebut ditandai dengan berdirinya Madrasah Tsanawiyah Agama Islam An-Nur pada tahun 1968. Kehadiran Madrasah Tsanawiyah An-Nur menjadi Madrasah Tsanawiyah pertama kali di Kabupaten Malang. Tentunya hal ini memberi corak keunikan sebagai dismilaritas pondok pesantren di wilayah Kabupaten Malang karena pada waktu itu hanya pondok pesantren An-Nur yang mempunyai sekolah umum.
Berkaitan dengan pemaparan di atas peneliti mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: pertama, Mengapa Pondok Pesantren An-Nur sebagai pesantren Salafiyah berubah menjadi Khalafiyah?, kedua, Bagaimana penerapan sistem khalafiyah di lembaga pendidikan Pondok Pesantren An-Nur Bululawang?, dan ketiga, Bagaimana perkembangan setelah dilakukannya perubahan sistem pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur Bululawang?. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelusuran pustaka dan wawancara. Adapun tahapan yang dilaksanakan ketika penelitian sejarah yaitu: 1. Heuristik (mengumpulkan sumber) sumber utama berupa wawancara dan dokumen arsip pondok pesantren, sumber pendukung berupa buku, jurnal dan penelitian terdahulu, 2. Kritik (menguji sumber), 3. Interpretasi (penafsiran fakta-fakta sejarah secara kronologi) dalam tahap ini peneliti melakukan analisis dan sintesa terhadap sumber yang telah didapat pada tahap sebelumnya untuk mendapatkan gambaran fakta sejarah, 4. Historiografi (penulisan).
Melalui penelitian ini dapat diketahui Pondok Pesantren An-Nur Bululawang mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup signifikan. Perubahan terjadi pada sistem pendidikan dari sistem Salaf (Tradisional) yang menerapkan metode sorogan dan bandongan, kemudian lambat laun berubah menggunakan sistem Khalaf (Modern) yang menerapkan sistem madrasah. Pondok Pesantren An-Nur memutuskan mulai menerapkan sistem madrasah didasari oleh keinginan pengasuh untuk mengembangkan pondok pesantren dengan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan. Penerapan sistem madrasah pada Pondok Pesantren An-Nur Bululawang yaitu menggunakan dua jenis model madrasah diantaranya ialah madrasah diniyah dan madrasah non diniyah. Awal pendirian lembaga pendidikan formal madrasah non diniyah terjadi pada tahun 1968 ditandi oleh berdirinya sekolah umum dibawah Departemen Agama. Pendirian sekolah umum terus berlanjut hingga tahun 1973 Pondok Pesantren An-Nur berhasil membangun empat lembaga pendidikan formal yang berdampak pada perkembangan pondok pesantren diantaranya meliputi kelengkapan fasilitas para santri, eksistensi pondok pesantren, kenaikan jumlah santri, hingga penghargaan yang diberikan oleh pemerintah sebagai sekolah percontohan dalam megelola sekolah agama di Kabupaten Malang.
Kata Kunci: Transformasi, Salafiyah, Khalafiyah, Pondok Pesantren, An-Nur Bululawang
The post-independence government policy on the application of national education requires Islamic boarding schools to adapt to the modern system so that they can withstand the challenges of the times. The transformation of the traditional education system into a modern one is experienced by one of the An-Nur Bululawang Islamic Boarding Schools. The change in the education system was marked by the establishment of the An-Nur Islamic Madrasah Tsanawiyah in 1968. The presence of An-Nur Tsanawiyah Madrasah became the first Tsanawiyah Madrasah in Malang Regency. Of course this gives a unique style as dismantling boarding schools in the Malang Regency because at that time only An-Nur boarding schools had public schools.
In connection with the explanation above, the researcher raised the problem formulation as follows: first, Why did An-Nur Islamic Boarding School as a Salafiyah Islamic boarding school turn into a Khalafiyah? after the change in the education system at An-Nur Bululawang Islamic Boarding School ?. The method used in this study is to use library research and interview methods. The stages carried out when historical research are: 1. Heuristics (collecting sources) the main sources in the form of interviews and boarding school archive documents, supporting sources in the form of books, journals and previous research, 2. Criticism (testing the source), 3. Interpretation (interpretation of facts chronology-historical facts) in this stage the researcher conducts analysis and synthesis of the sources that have been obtained in the previous stage to get a picture of historical facts, 4. Historiography (writing).
Through this research it can be seen that An-Nur Bululawang Islamic Boarding School has experienced significant changes and developments. Changes occur in the education system of the Salaf system (Traditional) which applies the sorogan and bandongan methods, then gradually changes using the Khalaf (Modern) system which applies the madrasa system. An-Nur Islamic Boarding School decided to start implementing the madrasa system based on the caregiver's desire to develop Islamic boarding schools by following the development of community needs in the field of education. The application of the madrasa system at An-Nur Bululawang Islamic Boarding School is to use two types of madrasa models including the madrasa diniyah and non diniyah madrasa. The beginning of the establishment of non-official Madrasa educational institutions occurred in 1968 ditandi by the establishment of public schools under the Ministry of Religion. The establishment of public schools continued until 1973 An-Nur Islamic Boarding School succeeded in building four formal educational institutions which impacted on the development of Islamic boarding schools including the completeness of the santri facilities, the existence of Islamic boarding schools, an increase in the number of students, to the awards given by the government as a pilot school in managing religious schools in Malang Regency.
Keywords: Transformation, Salafiyah, Khalafiyah, Islamic Boarding School, An-Nur Bululawang