Kata Kunci : tokoh sentral, tindakan sosial, novel, masyarakat
Salah satu karya yang mengangkat isu diskriminasi terhadap lingkup anak yang terjadi di Indonesia adalah naskah novel teenlit berjudul Tiga Bianglala karya Misna Mika. Isi novel menceritakan tiga tokoh sentral yang memiliki latar belakang berbeda sehingga pada akhirnya perbedaan itu memunculkan masalah-masalah sosial anak. Permasalahan tersebut relevan dengan kenyataan sosial anak yang terjadi di Indonesia terkait masalah perbedaan etnis, kelas sosial maupun status sosial yang tercermin dari tindakan sosial setiap tokoh sentral. Oleh sebab itu, peneliti memilih judul “Tindakan Sosial Tokoh Sentral Anak dalam Novel Tiga Bianglala Karya Misna Mika: Kajian Sosiologi Max Weber” dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bentuk tindakan sosial tokoh sentral anak terhadap tokoh lain dalam novel Tiga Bianglala karya Misna Mika, serta hubungan tindakan sosial tokoh sentral anak dalam novel Tiga Bianglala karya Misna Mika dengan tindakan sosial anak yang terjadi di masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan mimetik. Data penelitian berupa kutipan isi cerita yang berupa kalimat maupun paragraf yang menggambarkan tindakan sosial tokoh sentral yang merupakan kenyataan sosial dalam isi novel. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode hermeneutika.
Hasil penelitian ini yakni mengungkapkan bahwa ketiga tokoh sentral dalam novel Tiga Bianglala karya Misna Mika baik Itut, Manna maupun Meimei mengalami pendiskriminasian oleh beberapa tokoh lain dalam novel. Perlakuan tersebut menentukan tindakan yang dilakukan tokoh sentral dalam menanggapi setiap perlakuan sosial yang diterima. Tindakan yang dilakukan oleh tokoh sentral mayoritas didominasi oleh tindakan afektif dan nilai karena lebih menekankan perasaan (emosi) dalam menghadapi setiap permasalah dan nilai-nilai kehidupan yang sudah berlaku dalam masyarakat seperti nilai agama, nilai sopan satun, dan nilai toleransi, sedangkan tindakan rasionalitas instrumental dan tindakan tradisional meski ada, namun keberadaannya tidak terlalu mendominasi.
Ketiga tokoh sentral merupakan gambaran realitas sosial anak dalam masyarakat Indonesia. Tokoh Itut sebagai representasi dari kelas sosial ekonomi rendah yang sering mendapat kecaman akibat kemiskinan yang melekat pada diri tokoh. Tokoh Manna sebagai representasi dari penyandang status sosial sebagai anak tiri yang kerap mendapatkan perlakuaan tidak pantas, sedangkan tokoh Meimei ialah representasi dari etnis minoritas yang keberadaan dianggap asing dan aneh oleh masyarakat sekitar. Beragam kecaman, perlakuan buruk dan anggapan miring dilakukan oleh pihak-pihak yang kurang bisa menerima segala kekurangan dalam tokoh sentral baik dari teman sebaya, tetangga, guru bahkan oleh anggota keluarga sendiri. Kenyataan tersebut berelasi dengan beberapa kejadian nyata yang diambil dari media online.
Key words: Central Actor, social action, novel, society
One of literature telling about discrimination towards children in Indonesia is teen lit novel which the title is Tiga Bianglala by Misna Mika. The novel tells about three central actors with different background which cause children social problems. These problems are relative to children social problems in Indonesia, for example ethnic differentiation, social class, and social status. Therefore, the researcher will investigate children central actor social action in the Tiga Bianglala novel by Misna Mika: Max Weber sociology investigation.
The aim of this recent study are to describe a form of children central actor social action toward other actors in the Tiga Bianglala novel by Misna Mika and the relation of investigate children central actor social action in the Tiga Bianglala novel by Misna Mika and children social action in Indonesia. The researcher used descriptive qualitative design and mimetic approach. The data are sentences and paragraph describing social reality of central actor social action in the novel. The data was collected by simak and catat method. Moreover, the data was analyzed by hermeneutika method.
The result this study shows that three central characters of the novel, namely, Itut, Manna and Meimei experienced a discriminative action from other characters in the novel. The discriminative action considers actions which acted by the central characters on responding every social action which were received. The actions which were done by the majority of central characters are dominated by affective actions and values since those aspects emphasizes on an emotional feeling in facing every problem and life values in society. The examples of problem and life values which occur in society are religion values, manner values, and tolerant values. Meanwhile, instrumental rationale and traditional action are not really dominant in the story.
Three central characters are illustrations of social facts of child in Indonesian society. The character of “Itut” represents a low social class who often receives a criticism as a result of her poverty. Furthermore, the character of “Manna” who has a social status as a step child, often receives inappropriate actions. Meanwhile, the character of “Meimei” is a representation of minority ethnic who is considered as a strange and foreign ethnic by the society. Much criticism, inappropriate action and negative perception are received by three central characters in the novel from their friends, neighbors, teachers, even their relatives. The fact which occurs in the story has a relation with some facts that happen in the society which reported in an online media.