TANGGAPAN PENYADANG TUNAGRAHITA RINGAN ATAS PEMENUHAN HAK POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA 2019 (STUDI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO)

RESPONSE OF LIGHTWEIGHT PERSONNEL FOR FULFILLMENT OF POLITICAL RIGHTS IN SELECTING THE HEAD OF VILLAGE 2019 (STUDY OF KARANGPATIHAN VILLAGE, BALONG DISTRICT, PONOROGO DISTRICT)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan penyandang tunagrahita ringan atas pemenuhan hak politik dalam pilkades 2019, di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket tertutup yang disebarkan secara door to door, sebanyak 35 pernyataan untuk 57 penyandang tunagrahita ringan, wawancara dan dokumentasi. Penyusunan angket menggunakan skala likert dengan kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik, setiap butir pernyataannya melalui uiji validitas dengan rumus korelasi product moment dan uji reabilitas terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan indikator memilih dan dipilih dalam jabatan publik tergolong pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 22,4 atau 64% dari 57 responden. Indikator berperan aktif menjadi penyelenggara tergolong pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 19,2 atau 54,8% dari semua 57 responden. Indikator aksesbilitas tergolong pada kategori baik dengan skor rata-rata 24,6 atau 70,2% dari 57 responden. Indikator pendidikan politik 24,3 atau 69,3%. Indikator menyalurkan aspirasi politik baik tertulis maupun lisan kerahasiaan memilih tergolong pada kategori baik dengan skor rata-rata 25,8 atau 73,6% dari 57 responden. Sehingga tanggapan penyandang tunagrahita ringan atas pemenuhan hak politik dalam pilkades 2019 di Desa Karangpatihan tergolong pada kategori cukup baik dengan 66,5% dari 57 responden.

Kata Kunci : Penyandang Tunagrahita, Hak Politik, Pilkades Karangpatihan 2019

This study aims to describe the responses of mild retarded persons to fulfilling political rights in the 2019 pilkades, in Karangpatihan Village, Balong District, Ponorogo Regency. The research method used is a quantitative approach to the type of descriptive research. Data collection techniques used were closed questionnaires distributed by door to door, as many as 35 statements for 57 people with intellectual disabilities, interviews and documentation. The preparation of the questionnaire uses a Likert scale with very good, good, good enough, not good and very poor categories, each item is stated through a validity test using the product moment correlation formula and the reliability test first. The results of this study indicate the indicators of choosing and being elected in public office are quite good in the category with an average score of 22.4 or 64% of 57 respondents. The indicator plays an active role as the organizer in the quite good category with an average score of 19.2 or 54.8% of all 57 respondents. Accessibility indicators are in the good category with an average score of 24.6 or 70.2% of 57 respondents. Political education indicators are 24.3 or 69.3%. Indicators channeling political aspirations both written and verbal secrecy are classified in both categories with an average score of 25.8 or 73.6% of 57 respondents. So that the responses of mild retarded persons to fulfilling political rights in the 2019 pilkades in Karangpatihan Village are quite good with 66.5% of 57 respondents.

Keywords: People with Disabilities, Political Rights, Karangpatihan Pilkades 2019