ANALISIS PEMBELAJARAN TEKNIK IKAT CELUP PADA SISWI KELAS VII C DI MTs SYARIF HIDAYATULLAH KEPANJEN MALANG
Seni budaya merupakan mata pelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik agar terlibat dalam pengalaman apresiasi serta pengalaman berkreasi untuk menciptakan suatu produk berupa benda yang bermanfaat langsung bagi peserta didik. Di MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang terdapat materi pelajaran yang belum pernah diajarkan yaitu materi ikat celup. Ikat celup adalah proses membuat warna dan motif pada kain putih polos dengan cara mengikat kain menggunakan karet kemudian dicelup pada pewarna. Ikat celup ini dipilih karena sederhana dan mudah pengerjaannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendeskrispsikan proses pembelajaran ikat celup pada siswi kelas VII C di MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang. (2) mendeskripsikan hambatan beserta solusi pembelajaran ikat celup pada siswi kelas VII C di MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang. (3) mendeskripsikan hasil karya ikat celup siswi kelas VII C di MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang. (4) mendeskripsikan tanggapan guru serta siswi mengenai hasil karya ikat celup di MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta studi kasus tunggal terpancang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi yang diperoleh saat observasi langsung, serta dilengkapi dengan studi kepustakaan. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi dan review informan. Teknik analisis data dengan model analisis interaktif.
Hasil penelitian ini adalah (1) pembelajaran ikat celup meliputi: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), metode, media, materi, teknik membuat ikat celup, contoh karya dan mengevaluasi. (2) sedikit hambatan yang dialami selama proses pembelajaran yaitu terbatasnya bahan pewarna yang digunakan. Hal ini disebabkan karena pewarna wantex jika menggunakan air lebih banyak warna yang dihasilkan kurang pekat serta dalam pembuatannya harus terdapat pengulangan minimal 2 kali agar warna yang dihasilkan bisa maksimal. Solusi meengatasi hambatan tersebut yaitu dengan guru menyiapkan pewarna lebih banyak disesuaikan dengan jumlah peserta didik (3) hasil karya ikat celup yang dihasilkan oleh kelas VII C dikategorikan sangat baik, baik, dan cukup. Kategori ini diambil berdasarkan kreativitas, kerapian, keindahan, keterampilan, komposisi warna, dan hasil karya peserta didik secara menyeluruh. Sebagian besar peserta didik mampu menerapkan ide, teknik, dan mengembangkan kreativitas dengan baik. (4) tanggapan guru seni mengenai hasil karya kelas VII C sangat bagus, motif serta warna yang dihasilkan bervariatif dan hasilnya sangat memuaskan. Tanggapan siswi mengenai hasil karya sangat bagus dan senang karena hasilnya tidak mengecewakan.
Kata kunci : pembelajaran, seni budaya, ikat celup.
Cultural arts are a subject that offers prospects for students to be involved in obliged and creative experiences to create a product in a certain object form that directly benefits students. At MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang there is subject matter that has never been taught, namely dyed tie material. Tie-dye is a coloring and modifying process on plain white cloth by tying cloth with rubber and then dipping it in dye. This tie dye was chosen because it is simple and easy to work.
This study’s aims were: (1) describe the tie-dyeing learning process for class VII C students at MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang. (2) Describe problems and solutions for dyeing learning in class VII C students at MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang. (3) describe tie dye work results by class VII C students at MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang. (4) Describe teachers’ and students’ responses regarding tie dye work results at MTs Syarif Hidayatullah Kepanjen Malang.
This study used a descriptive qualitative method and single case study. Data collection was carried out through observation, interviews, documentation, obtained during the observation, and completed with literature study. The data validation was conducted using triangulation and informant review. The data analysis technique by using interactive analysis model.
These study results are (1) Tie-dye learning includes: preparing lesson plans, methods, media, and materials, making tie-dye techniques, work, and evaluating examples. (2) few obstacles experienced during the learning process, namely the limited coloring materials used. This is because if the wantex dye uses more water the color is less concentrated and in its manufacture there must be a minimum of 2 repetitions so that the resulting color can be maximized. The solution to overcoming these obstacles is for the teacher to prepare more dyes according to the number of students (3) tie dye work produced by class VII C are categorized as very good, good, and sufficient. This category is taken based on creativity, neatness, beauty, skills, color composition, and the students’ work as a whole. Most students are able to apply ideas, techniques, and develop creativity well. (4) art teacher's response to class VII C work was very good, motifs and colors produced were varied with very satisfying results. Their responses regarding work were very good and they were happy because the results didn’t disappoint them.
Keywords: learning, art and culture, tie-dye.